Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:25; 1 Kor. 15:45b; 2 Kor. 3:17
Berdasarkan kepengurusan rumah tangga Allah, Paulus telah
dijadikan seorang pelayan gereja untuk melengkapkan firman Allah. Coba renungkan,
betapa kurangnya jika kita tidak mempunyai Surat-surat Kiriman Paulus. Tanpa
surat-suratnya, firman Allah akan menjadi tidak lengkap. Pelayanan Paulus
adalah untuk melengkapkan firman Allah guna menyalurkan Kristus serta seluruh
kekayaan-Nya ke dalam gereja. Wahyu yang diberikan kepada Paulus adalah untuk kelengkapan firman
Allah. Sebab itu, penting sekali kita semua mengetahui wahyu yang diberikan
kepada Paulus itu.
Paulus menerima wahyu Kristus sebagai rahasia Allah. Dalam
Kolose 2:2 dia mengatakan tentang, “pengenalan
penuh akan rahasia Allah, yaitu Kristus” (Tl.). Istilah “rahasia Allah” ini
tidak terdapat dalam Perjanjian Lama. Keempat kitab Injil juga tidak mencatat
bahwa istilah ini pernah dipakai oleh Tuhan Yesus. Istilah ini pertama dipakai
oleh Paulus dalam Surat Kirimannya. Rahasia Allah adalah Kristus yang sebagai
perwujudan Allah. Kolose 2:9 mengatakan, “sebab
dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan.”
Sebagai rahasia Allah, Kristus harus menjadi perwujudan Allah dan
Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45b; 2 Kor. 3:17). Semua guru
Kristen fundamental percaya bahwa Kristus adalah perwujudan Allah, tetapi
sedikit sekali yang nampak bahwa Dia juga adalah Roh pemberi-hayat. Untuk
mengenal Kristus dalam realitas sebagai perwujudan Allah, kita perlu mengalami
Dia sebagai Roh pemberi-hayat. Karena musuh tahu pentingnya hal ini, ia menyerang
butir ini dengan hebat. Jika kita tidak memahami bahwa Kristus adalah Roh
pemberi-hayat, maka fakta Kristus sebagai perwujudan Allah hanyalah suatu
doktrin atau teori belaka. Itu hanya suatu ajaran yang obyektif yang sama
sekali tidak berkaitan dengan pengalaman kita sebagai orang Kristen. Jika
demikian, tidak mungkin teori bisa menjadi realitas. Realitas Kristus sebagai
perwujudan Allah berada di dalam Kristus sebagai Roh pemberi-hayat.
Dalam Yohanes 14:16-18 Tuhan Yesus berkata, “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang
Penolong (Penghibur) yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu
Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia
dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan
diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku
datang kembali kepadamu.” Sang Roh kebenaran (realitas) dalam ayat 17 telah
menjadi Tuhan sendiri dalam ayat 18; “Dia” telah menjadi “Aku”. Ini menunjukkan
bahwa setelah bangkit, Tuhan menjadi Roh realitas. Satu Korintus 15:45, yang membahas
masalah kebangkitan, meneguhkan hal ini dengan mengatakan bahwa Adam yang akhir
menjadi Roh yang menghidupkan (pemberi-hayat). Paulus berani dan sama sekali
tidak plin-plan dalam mengumumkan fakta bahwa Kristus adalah Roh itu. Menurut
pikiran alamiah tidaklah logis Adam yang akhir, seorang manusia dalam daging,
bisa menjadi Roh pemberi-hayat. Namun, Paulus mengumumkan fakta ini tanpa
tawar-menawar. Tidak hanya demikian, dalam 2 Korintus 3:17 dia berkata, “sebab Tuhan adalah Roh itu.” Menurut
konteks seluruh pasalnya, Roh itu dalam ayat 17 adalah Roh yang menghidupkan
dalam ayat 6. Lagi pula, dalam 2 Timotius 4:22 Paulus berkata dengan jelas, “Tuhan menyertai rohmu.” Betapa jelasnya
perkataan Paulus!
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 13
No comments:
Post a Comment