Hitstat

12 May 2014

Kolose - Minggu 7 Senin



Pembacaan Alkitab: Kol. 1:25; 1 Kor. 15:45b; 2 Kor. 3:17


Berdasarkan kepengurusan rumah tangga Allah, Paulus telah dijadikan seorang pelayan gereja untuk melengkapkan firman Allah. Coba renungkan, betapa kurangnya jika kita tidak mempunyai Surat-surat Kiriman Paulus. Tanpa surat-suratnya, firman Allah akan menjadi tidak lengkap. Pelayanan Paulus adalah untuk melengkapkan firman Allah guna menyalurkan Kristus serta seluruh kekayaan-Nya ke dalam gereja. Wahyu yang diberikan kepada Paulus adalah untuk kelengkapan firman Allah. Sebab itu, penting sekali kita semua mengetahui wahyu yang diberikan kepada Paulus itu.

Paulus menerima wahyu Kristus sebagai rahasia Allah. Dalam Kolose 2:2 dia mengatakan tentang, “pengenalan penuh akan rahasia Allah, yaitu Kristus” (Tl.). Istilah “rahasia Allah” ini tidak terdapat dalam Perjanjian Lama. Keempat kitab Injil juga tidak mencatat bahwa istilah ini pernah dipakai oleh Tuhan Yesus. Istilah ini pertama dipakai oleh Paulus dalam Surat Kirimannya. Rahasia Allah adalah Kristus yang sebagai perwujudan Allah. Kolose 2:9 mengatakan, “sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan.”

Sebagai rahasia Allah, Kristus harus menjadi perwujudan Allah dan Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45b; 2 Kor. 3:17). Semua guru Kristen fundamental percaya bahwa Kristus adalah perwujudan Allah, tetapi sedikit sekali yang nampak bahwa Dia juga adalah Roh pemberi-hayat. Untuk mengenal Kristus dalam realitas sebagai perwujudan Allah, kita perlu mengalami Dia sebagai Roh pemberi-hayat. Karena musuh tahu pentingnya hal ini, ia menyerang butir ini dengan hebat. Jika kita tidak memahami bahwa Kristus adalah Roh pemberi-hayat, maka fakta Kristus sebagai perwujudan Allah hanyalah suatu doktrin atau teori belaka. Itu hanya suatu ajaran yang obyektif yang sama sekali tidak berkaitan dengan pengalaman kita sebagai orang Kristen. Jika demikian, tidak mungkin teori bisa menjadi realitas. Realitas Kristus sebagai perwujudan Allah berada di dalam Kristus sebagai Roh pemberi-hayat.

Dalam Yohanes 14:16-18 Tuhan Yesus berkata, “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong (Penghibur) yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.” Sang Roh kebenaran (realitas) dalam ayat 17 telah menjadi Tuhan sendiri dalam ayat 18; “Dia” telah menjadi “Aku”. Ini menunjukkan bahwa setelah bangkit, Tuhan menjadi Roh realitas. Satu Korintus 15:45, yang membahas masalah kebangkitan, meneguhkan hal ini dengan mengatakan bahwa Adam yang akhir menjadi Roh yang menghidupkan (pemberi-hayat). Paulus berani dan sama sekali tidak plin-plan dalam mengumumkan fakta bahwa Kristus adalah Roh itu. Menurut pikiran alamiah tidaklah logis Adam yang akhir, seorang manusia dalam daging, bisa menjadi Roh pemberi-hayat. Namun, Paulus mengumumkan fakta ini tanpa tawar-menawar. Tidak hanya demikian, dalam 2 Korintus 3:17 dia berkata, “sebab Tuhan adalah Roh itu.” Menurut konteks seluruh pasalnya, Roh itu dalam ayat 17 adalah Roh yang menghidupkan dalam ayat 6. Lagi pula, dalam 2 Timotius 4:22 Paulus berkata dengan jelas, “Tuhan menyertai rohmu.” Betapa jelasnya perkataan Paulus!


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 13

No comments: