Pembacaan
Alkitab: Kol. 2:2, 9, 16-17; 3:11
Kolose 1:19 mengatakan seluruh kepenuhan Allah berkenan tinggal
di dalam Kristus. Pemikiran ini digemakan dalam 2:9, di mana Paulus berkata, “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah
seluruh kepenuhan ke-Allahan”(Tl.). Kepenuhan dalam ciptaan lama dan ciptaan
baru tinggal di dalam Kristus. Kepenuhan ini tidak ditujukan kepada kekayaan
Allah, melainkan ekspresi kekayaan itu. Ekspresi kekayaan Allah tinggal di
dalam Kristus.
Dalam Kolose 2:2 Paulus mengatakan, “Sehingga mereka memperoleh . . . pengenalan penuh akan rahasia Allah,
yaitu Kristus” (Tl.). Sebagai rahasia Allah, Kristus adalah perwujudan Allah juga Roh
pemberi-hayat. Walaupun kita mudah membicarakan banyak hal, tetapi tidak mudah
membicarakan Kristus sebagai rahasia Allah. Mengenai hal ini, pikiran kita
ibarat sebuah batu marmer yang tidak dapat menyerap cairan. Walaupun kita dapat
mendengar berita demi berita tentang Kristus sebagai rahasia Allah, tetapi kita
mungkin tidak dapat memahami hal-hal yang kita dengar. Beberapa tahun yang lalu,
saya bertemu dengan seorang saudara yang senang menyebut-nyebut ungkapan
“Kristus di dalamku adalah pengharapan akan kemuliaan”. Tetapi, saudara ini sedikit
sekali pengenalannya akan Kristus. Walau ia senang membicarakan Kristus yang berhuni
di batin, tetapi ia tidak benar-benar mengenal Kristus dalam aspek ini. Ia tidak
memahami bahwa Kristus yang hidup di dalamnya adalah rahasia Allah.
Kolose 2:16-17 mengatakan, “Karena
itu, jangan biarkan orang menghakimi kamu mengenai makanan dan minuman atau
mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah
bayangan dari apa yang harus datang, sedangkan wujudnya ialah Kristus.” Ayat-ayat
ini menunjukkan bahwa Kristus adalah realitas segala hal yang positif. Dia
adalah matahari, udara, air, makanan, bunga-bunga, dan pepohonan yang sejati.
Jika dibandingkan dengan Kristus, berbagai pohon akan menjadi bayangan belaka.
Dialah pohon apel, pohon ara, pohon zaitun, pohon delima, dan pohon anggur yang
sejati. Dia sebenarnya adalah pohon hayat. Dia juga realitas dari semua orang yang positif
dalam Perjanjian Lama. Sebagai contoh, Dia adalah Salomo dan Yunus yang lebih besar
(Mat. 12:41-42).
Dalam Kolose 3:10-11 Paulus membicarakan manusia baru, “ . . . dalam hal ini tidak ada lagi orang Yunani
atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau
orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam
segala sesuatu.” Ini menunjukkan bahwa Kristus merupakan unsur penyusun manusia
baru. Manusia baru tersusun dengan Kristus sebagai esens dan unsurnya.
Orang-orang Kolose tidak perlu diduduki oleh perbedaan sifat atau budaya di
antara berbagai macam manusia. Dalam manusia baru hanya ada tempat bagi Kristus.
Karena Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu dalam manusia baru,
maka tidak ada tempat sedikit pun bagi manusia alamiah. Kristus adalah setiap
anggota, dan Dia berada di dalam setiap anggota. Kristus yang berhuni di
batin kita adalah suatu unsur penyusun dari manusia baru yang sedemikian.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 15
No comments:
Post a Comment