Pembacaan Alkitab: Mrk. 10:1-31
Doa baca: “Tetapi Yesus
memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: 'Hanya satu
lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu
kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian
datanglah ke mari dan ikutlah Aku.’” (Mrk. 10:21)
Kematian-Nya
yang Almuhit dan Kebangkitan-Nya yang Ajaib
Kita telah nampak bahwa dua
perkara yang bisa menghalangi kita masuk ke dalam Kerajaan Allah adalah cara
kita menangani pernikahan dan keusangan. Dalam Markus 10:17-31 kita nampak
bahwa harta adalah hal lain yang bisa menghalangi kita. Paulus menekankan fakta
bahwa orang beriman seharusnya tidak dibelenggu oleh harta. Kita tidak
seharusnya dibelenggu oleh harta. Sebaliknya, perbudakan harta harus
dienyahkan. Kita bukan bagi harta, harta adalah bagi kita. Kita harus bebas
dari pemilikan materi dan menggunakan harta kita bagi perampungan tujuan Allah.
Sebagai manusia, kita
memerlukan uang untuk hidup. Tetapi kita tidak boleh diperbudak oleh uang. Uang
seharusnya tidak menjadi tuan kita. Sebaliknya, uang seharusnya di bawah
pengelolaan dan seharusnya digunakan bagi tujuan Allah. Jika uang tidak berada
di bawah pengendalian kita dan jika tidak digunakan bagi tujuan Allah, kita
akan diperbudak olehnya. Akibatnya, kita tidak akan mampu masuk ke dalam
Kerajaan Allah.
Jika kita dipenuhi dengan
Kristus, kita akan mampu menangani perkara pernikahan, keusangan, dan harta.
Kita akan menangani pernikahan bersama Kristus, kita akan menangani perkara
keusangan bersama Kristus, dan kita akan mengelola harta bersama Kristus. Ini
berarti dalam perkara pernikahan, keusangan, dan harta kita digantikan oleh
Kristus sehingga kita dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Jika kita tidak
mempunyai Kristus dan kematian dan kebangkitan-Nya, kita tidak akan memiliki
cara untuk menangani pernikahan, keusangan, dan harta. Satu-satunya jalan untuk
menangani ketiga perkara ini secara tepat adalah digantikan oleh Kristus
melalui kematian-Nya yang almuhit dan kebangkitan-Nya yang ajaib.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 2,
Berita 31