Pembacaan Alkitab: Mrk. 9:38-50
Doa baca: “Siapa saja yang menyebabkan salah satu dari anak-anak kecil yang
percaya kepada-Ku ini berbuat dosa, lebih baik baginya jika sebuah batu giling
diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.” (Mrk. 9:42)
Bukan Apa-apa
Dalam Markus pasal 9 Tuhan
mengajar murid-murid menyadari bahwa mereka seharusnya diakhiri dan menjadi
bukan apa pun. Kita tidak seharusnya menganggap diri kita hebat. Jika kita
memiliki kesadaran ini, kita akan berdoa. Bagi kita berdoa menunjukkan bahwa
kita menyadari bahwa kita bukan apa-apa dan bahwa kita tidak dapat mengerjakan
apa-apa. Kita memerlukan Persona yang lain, Kristus sendiri menggantikan kita.
Jika kita tidak menganggap diri kita sendiri seorang yang hebat, seseorang yang
lebih besar dari yang lain, kita tidak akan menyebabkan orang lain tersandung.
Ketika kita menyebabkan yang
lainnya tersandung, kita juga menyebabkan diri kita sendiri tersandung. Si
jahat bisa menggunakan anggota-anggota tubuh kita – tangan, kaki, atau mata –
mengekspresikan hawa nafsu dan menyebabkan kita tersandung. Kita perlu sangat
hati-hati mengenai hal ini.
Kita semua perlu belajar
mengambil salib, memikul salib, dan menerapkan kematian Tuhan yang mengakhiri
kepada situasi kita. Jika kita meletakkan diri kita sendiri di dalam kematian
dalam cara ini, kita tidak akan menganggap diri kita besar. Malahan, kita akan
menganggap diri kita bukan apa-apa. Sebagai akibatnya, tidak akan ada tumpuan
bagi musuh datang untuk memanfaatkan anggota-anggota tubuh kita untuk
menyebabkan kita tersandung.
Jika kita tidak mengambil
salib kita dan menerapkannya kepada diri kita sendiri, kita tidak akan
menyebabkan orang lain tersandung, tetapi kita akan menyebabkan diri kita
sendiri tersandung lagi dan lagi. Kita akan tersandung oleh hawa nafsu di dalam
tangan kita, di dalam kaki kita, dan mata kita. Jika ini adalah situasi kita,
kemudian akhirnya ketika kerajaan datang, kita akan perlu penggaraman karena
kita masih penuh dengan “kuman-kuman”.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 2,
Berita 29
No comments:
Post a Comment