Hitstat

20 September 2018

Markus - Minggu 16 Kamis


Pembacaan Alkitab: Mrk. 9:38-50
Doa baca: “Siapa saja yang menyebabkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya kepada-Ku ini berbuat dosa, lebih baik baginya jika sebuah batu giling diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.”  (Mrk. 9:42)


Bukan Apa-apa


Dalam Markus pasal 9 Tuhan mengajar murid-murid menyadari bahwa mereka seharusnya diakhiri dan menjadi bukan apa pun. Kita tidak seharusnya menganggap diri kita hebat. Jika kita memiliki kesadaran ini, kita akan berdoa. Bagi kita berdoa menunjukkan bahwa kita menyadari bahwa kita bukan apa-apa dan bahwa kita tidak dapat mengerjakan apa-apa. Kita memerlukan Persona yang lain, Kristus sendiri menggantikan kita. Jika kita tidak menganggap diri kita sendiri seorang yang hebat, seseorang yang lebih besar dari yang lain, kita tidak akan menyebabkan orang lain tersandung.

Ketika kita menyebabkan yang lainnya tersandung, kita juga menyebabkan diri kita sendiri tersandung. Si jahat bisa menggunakan anggota-anggota tubuh kita – tangan, kaki, atau mata – mengekspresikan hawa nafsu dan menyebabkan kita tersandung. Kita perlu sangat hati-hati mengenai hal ini.

Kita semua perlu belajar mengambil salib, memikul salib, dan menerapkan kematian Tuhan yang mengakhiri kepada situasi kita. Jika kita meletakkan diri kita sendiri di dalam kematian dalam cara ini, kita tidak akan menganggap diri kita besar. Malahan, kita akan menganggap diri kita bukan apa-apa. Sebagai akibatnya, tidak akan ada tumpuan bagi musuh datang untuk memanfaatkan anggota-anggota tubuh kita untuk menyebabkan kita tersandung.

Jika kita tidak mengambil salib kita dan menerapkannya kepada diri kita sendiri, kita tidak akan menyebabkan orang lain tersandung, tetapi kita akan menyebabkan diri kita sendiri tersandung lagi dan lagi. Kita akan tersandung oleh hawa nafsu di dalam tangan kita, di dalam kaki kita, dan mata kita. Jika ini adalah situasi kita, kemudian akhirnya ketika kerajaan datang, kita akan perlu penggaraman karena kita masih penuh dengan “kuman-kuman”.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 29

No comments: