Hitstat

18 September 2018

Markus - Minggu 15 Selasa


Pembacaan Alkitab: Mrk. 9:38-50
Doa baca: “Siapa saja yang menyebabkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya kepada-Ku ini berbuat dosa, lebih baik baginya jika sebuah batu giling diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.” (Mrk. 9:42)


Jangan Menyandung


Dalam Markus 9:38 Yohanes memberi tahu Tuhan Yesus bahwa mereka melihat seseorang mengusir setan di dalam nama-Nya yang tidak mengikuti mereka, dan mereka melarang dia, karena dia tidak mengikuti mereka. Dalam situasi ini Yohanes tidak memperhidupkan Kristus, dia masih berada di dalam diri sendiri, bahkan di dalam diri sendiri yang diperbesar. Tuhan Yesus melanjutkan perkataan-Nya dalam ayat 39, Tuhan Yesus berkata kepada Yohanes, “Engkau tidak seharusnya melarang dia. Dia tidak melawan Aku; malahan, dia adalah bagi-Ku. Semua kaum beriman adalah milik-Ku.

Dalam ayat 42 Tuhan melanjutkan perkataan-Nya membicarakan perkataan yang serius tentang menyandung mereka yang percaya kepada-Nya: “Siapa saja yang menyebabkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya kepada-Ku ini berbuat dosa, lebih baik baginya jika sebuah batu giling diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.” Yohanes mungkin terkejut pada perkataan mengenai keseriusan menyebabkan kaum beriman yang lainnya tersandung. Dia mungkin mengatakan pada diri sendiri, “Jika aku menyebabkan kaum beriman yang lainnya tersandung, masa depanku mungkin lebih buruk daripada seorang yang memiliki batu giling yang diikatkan pada lehernya dan dibuang ke dalam laut.”

Dalam ayat 43 sampai 48 Tuhan beralih dari perihal menyebabkan orang lain tersandung kepada perihal menyebabkan diri kita tersandung. Dia menunjukkan bahwa kita mungkin tersandung karena tangan, kaki, atau mata kita. Betapa seriusnya menyebabkan kaum beriman lain tersandung. Keseriusan dari hal ini ditunjukkan oleh fakta bahwa jika kita tersandung oleh anggota tubuh kita, kita dapat dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tidak dapat dipadamkan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 28

No comments: