Hitstat

15 September 2018

Markus - Minggu 14 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Mrk. 9:14-50
Doa baca: Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.’” (Mrk. 9:35)


Ajaran tentang Kerendahan Hati


Setelah tidak bisa mengusir setan, mungkin murid-murid memiliki sedikit pengertian bahwa berdoa berarti “bukan lagi aku, tetapi Kristus”. Untuk digantikan oleh Dia, kita perlu berdoa sehingga Tuhan akan datang dan menjadi segala sesuatu kita. Namun, kita tidak dapat dilatih untuk mempraktikkan hal ini hanya dengan satu contoh, karena peristiwa yang khusus terbatas dalam apa yang dapat digenapkan. Karena itu, dalam Markus 9:33-37 kita memiliki peristiwa yang lain ajaran tentang kerendahan hati, menekankan butir yang sama.

Ketika murid-murid berdebat mengenai siapakah di antara mereka yang paling besar, Tuhan melanjutkan mengajar mengenai kerendahan hati. “Jika seseorang ingin menjadi yang pertama, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya” (ayat 35). “Lalu Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, ‘Siapa saja yang menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Siapa saja yang menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku’” (ayat 36-37).

Dengan memeluk anak kecil, Tuhan mengekspresikan keinsanian-Nya dalam kasih yang lembut terhadap yang muda. Apakah kerendahan hati itu? Sama seperti doa, kerendahan hati berarti kita bukanlah apa-apa. Kerendahan hati berarti “bukan lagi aku, melainkan Kristus.” Tetapi meskipun visi ini telah diwahyukan kepada mereka, mereka masih perlu mempraktikkannya. Mengenai perkara siapa yang terbesar, murid-murid perlu mempraktikkan visi melalui belajar merendahkan. Ketika mereka berdebat mengenai siapa yang terbesar, mereka mengabaikan visi Kristus sebagai pengganti mereka.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 27

No comments: