Pembacaan Alkitab: Mrk. 10:1-31; Ibr. 13:4
Doa baca: “Hendaklah
kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan
tempat tidur, sebab Allah akan menghakimi orang-orang sundal dan pezina.”
(Ibr.13:4)
Menghormati
Pernikahan
Ketika Allah menciptakan
manusia, Dia tidak pada waktu yang sama menciptakan semua orang yang Dia
perlukan bagi perampungan tujuan-Nya. Menurut pengaturan Allah,
perkembangbiakan umat manusia terjadi melalui pernikahan. Maka, pernikahan
merupakan perkara penting kedua setelah penciptaan Allah.
Kita tidak seharusnya
meremehkan pernikahan. Ibrani 13:4 mengatakan, “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan.” Kita perlu
melihat bahwa pernikahan itu terhormat dan kudus, karena ditentukan untuk
perkembangbiakan umat manusia bagi perampungan tujuan Allah. Terpisah dari
penciptaan manusia dan perkembangbiakan umat manusia melalui pernikahan, tidak
akan ada perampungan tujuan Allah. Jika kita melihat pernikahan dari sudut
pandang ini, kita akan menghormati pernikahan. Kita akan nampak bahwa
pernikahan adalah untuk perkembangbiakan umat manusia, sehingga tujuan kekal
Allah dapat terampungkan.
Dalam kehidupan pernikahan
kita perlu jujur, setia, dan murni. Jika kita tidak jujur, setia, dan murni,
kita akan bersalah kepada Allah dengan sangat serius. Menurut Alkitab, Allah
menghukum persundalan dan perzinaan. Ibrani 13:4b mengatakan, “Allah akan menghakimi orang-orang sundal dan
pezina.” Dari antara dosa-dosa yang paling menyalahi Allah, persundalan dan
perzinaan adalah dosa nomor dua setelah penyembahan berhala. Karena itu, kita
perlu menjaga pernikahan dengan cara yang tepat di hadapan Allah. Kita perlu
nampak bahwa persundalan dan perzinaan merusak perkembangbiakan yang tepat dari
umat manusia. Inilah alasan Allah tidak mengizinkan perceraian. Perceraian
bertentangan dengan diri Allah sendiri. Ini berarti kita harus mengasihi
pernikahan kita dan memperhatikannya baik-baik. Jika tidak, kita akan terhalang
untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 2,
Berita 31
No comments:
Post a Comment