Hitstat

30 August 2020

Penghentian Blogger Arus-Hayat

Kaum saleh terkasih,

Berdasarkan hasil persekutuan para penatua pada bulan awal Agustus yang lalu, diputuskan bahwa gereja-gereja se-Indonesia akan secara serentak menggunakan buku seri Firman Kudus bagi Kebangunan Pagi untuk bahan Penyegaran Pagi, yang dimulai dengan menggunakan buku Firman Kudus bagi Kebangunan Pagi yang membahas Kristalisasi Yesaya dan Ratapan, sejak tanggal 24 Agustus 2020 lalu.

Oleh karena itu, bahan Penyegaran Pagi Arus-Hayat (yang merupakan ringkasan dari Bahan penyegaran pagi dengan menggunakan bahan Pelajaran-Hayat - yang saat ini menggunakan buku Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul) dihentikan.

Diharapkan saudara/i bisa menggunakan bahan Firman Kudus bagi Kebangunan Pagi untuk bahan menikmati Tuhan di pagi hari.

Bahan tersebut bisa dibeli di Google PlayStore (untuk ponsel Android) maupun AppStore di Iphone.

Tuhan memberkati kita semua,




Redaksi Arus Hayat.

29 August 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 16 Sabtu

 

Pembacaan Alkitab: Kis.10:44-48; 1:5; 11:15-16

Kidung #621

 

 

Dalam Satu Tubuh Kristus 

 

 

Doa baca: “Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” (Kis. 1:5)

 

 

Mengenai baptisan dalam Roh Kudus, Tuhan Yesus berkata dalam 1:5, “Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” Ini digenapi dalam dua tahap: tahap pertama semua orang beriman Yahudi dibaptis dalam Roh Kudus pada hari Pentakosta (2:4) dan tahap kedua semua orang beriman bukan Yahudi dibaptis di rumah Kornelius (10:44-47; 11:15-27). Dalam dua tahap ini semua orang beriman sejati dalam Kristus telah dibaptis dalam Roh Kudus ke dalam satu Tubuh Kristus sekali untuk selamanya secara universal (1 Kor. 12:13). Karena itu, apa yang terjadi pada hari Pentakosta dan di rumah Kornelius adalah penggenapan dari Kisah Para Rasul 1:5.

 

Ada tiga perkara yang luar biasa mengenai Roh Kudus secara ekonomikal: pertama mengenai kaum beriman Samaria. Orang Samaria adalah orang asing. Petrus dan Yohanes datang dari Yerusalem ke Samaria untuk menumpangkan tangan ke atas kaum beriman di Samaria supaya mereka dapat menerima Roh Kudus (8:14-17). Kedua Saulus dari Tarsus. Ia diselamatkan secara langsung oleh Tuhan yang mana tidak ada seorang pun yang percaya bahwa ia telah menjadi seorang anggota Tubuh Kristus, oleh karena itu perlu anggota Tubuh lainnya menumpangkan tangan ke atasnya, supaya Roh ekonomikal turun ke atasnya. Ketiga perkara kaum beriman di Efesus (19:1-7), perlu ada pemberesan kekurangan dalam ministri Apolos. Ministrinya kekurangan wahyu yang lengkap tentang ekonomi Perjanjian Baru Allah, maka mereka juga memerlukan penumpangan tangan anggota Tubuh untuk menerima Roh ekonomikal. Tiga perkara luar biasa yang tercatat dalam Kisah Para Rasul ini menyingkapkan satu keperluan khusus akan penumpangan tangan oleh seorang anggota Tubuh. Kita tidak dapat sendiri, kita perlu anggota Tubuh untuk menggenapi kita bagi ekonomi Perjanjian Baru Allah. Haleluya atas anggota Tubuh! 

 

 

Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 2, Berita 31

28 August 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 16 Jumat

 

Pembacaan Alkitab: Kis.10:44-48

Kidung #400

 

 

Melihat Wahyu Ilahi dalam Perjanjian Baru

 

 

Doa baca: “Sementara Petrus berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.” (Kis. 10:44)

 

 

Kita tidak perlu menganalisis apa yang akan kita terima melalui berseru kepada nama Tuhan Yesus. Kita tidak seharusnya bertanya kepada diri kita sendiri, “Sudahkah aku menerima Roh esensial? Sudahkah Roh ekonomikal turun ke atasku?” Daripada mengadakan analisis yang tidak perlu, lebih baik kita melihat wahyu ilahi dalam Perjanjian Baru. Dalam jangka waktu yang kurang dari tiga puluh empat tahun, ada enam perkara kekal yang telah digenapkan yaitu inkarnasi, ketersaliban, kebangkitan, penghembusan Roh pemberi hayat, kenaikan dan pencurahan Roh yang almuhit. Karena semua hal ini telah digenapkan, maka kapan saja seorang dosa bertobat, percaya kepada Tuhan Yesus dan dibaptisan dalam air, yang mewakili Allah Tritunggal, Kristus, dan kematian Kristus, ia menerima segala sesuatu. Jika seorang beriman yang baru menyadari hal ini, ia akan penuh pujian kepada Tuhan.

 

Jika Anda ditanya apakah Anda telah menerima Roh Kudus, Anda harus menjawab dengan berani, “Ya, aku benar-benar telah menerima Roh Kudus!” Dalam memberikan jawaban yang demikian, kita harus sadar bahwa sebenarnya kita telah menerima Roh Kudus lebih dari seribu sembilan ratus tahun yang lalu dan sekarang hari demi hari kita menikmati Dia oleh iman. Inilah fakta warisan yang telah kita terima dalam perjanjian-Nya. Inkarnasi, ketersaliban, kebangkitan Kristus, penghembusan Roh itu ke dalam kita, kenaikan, dan pencurahan Roh itu ke atas kita semuanya telah diwariskan kepada kita. Hari ini kita menerima warisan-warisan ini. Karena itu, kita harus dengan sederhana mengambilnya oleh iman dan menikmatinya. Kapan saja kita merasa perlu akan Roh esensial atau Roh ekonomikal, kita harus berkata, “Amin! Dalam perjanjian itu aku memiliki Roh esensial dan Roh ekonomikal. Semua yang kuperlukan telah diwariskan kepadaku.” Haleluya! Kita patut memuji Dia atas Roh itu yang telah menjadi warisan kita.

 

 

Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 2, Berita 31

27 August 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 16 Kamis

 

Pembacaan Alkitab: Kis. 10:34-48; Why. 13:8

Kidung #361

 

 

Satu Kali untuk Selamanya

 

 

Doa baca: “Sementara Petrus berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.” (Kis. 10:44)

 

 

Inkarnasi, ketersaliban, kebangkitan, penghembusan Roh itu ke dalam murid-murid, kenaikan, dan pencurahan Roh itu ke atas murid-murid semuanya bersifat kekal, tidak dibatasi oleh unsur waktu. Seperti mengenai ketersaliban. Menurut pemahaman kita, Kristus disalibkan sekitar 1900 tahun yang lalu. Tetapi dalam pandangan Allah Kristus telah disembelih sejak dunia dijadikan, sejak dunia yang diciptakan ini ada. Kristus telah disalibkan sejak permulaan keberadaan dunia materi karena penebusan-Nya harus mencakup alam semesta yang diciptakan (Why. 13:8). Kristus telah menggenapkan satu penebusan yang kekal, bukan sementara (Ibr. 9:12). Ketersaliban itu kekal dan mencakup semua jangkauan yang diperlukan mulai dari keberadaan alam semesta ini, sejak dunia dijadikan. Bahkan sejak hal-hal yang diciptakan itu ada, telah ada keperluan akan kematian Kristus. Karena itu, di pandangan Allah, kematian Kristus dimulai sejak dunia dijadikan. Kristus dikenal dan dipersiapkan secara dini dalam kekekalan, tetapi kematian-Nya digenapkan dalam waktu, tanpa unsur waktu. Karena itu, kita bersama Paulus dapat mengumumkan bahwa kita juga telah disalibkan dengan Kristus, jauh sebelum kita lahir (Gal. 2:20). Maka seorang dosa yang bertobat tidak perlu meminta Tuhan Yesus supaya mati baginya. Dia telah disalibkan sekali untuk selamanya.

 

Prinsip ketersaliban ini sama dengan perkara-perkara lain dalam proses yang dikerjakan Tuhan. Pengembusan Roh itu ke dalam kaum beriman telah digenapkan satu kali untuk selamanya (Yoh. 20). Seprinsip dengan itu, Kristus, Kepala Tubuh, telah membaptis semua orang beriman, setiap anggota Tubuh, ke dalam Roh itu satu kali untuk selamanya dalam dua langkah. Langkah pertama adalah pada hari Pentakosta dan kedua adalah di rumah Kornelius. Pengembusan Roh esensial dan pencurahan Roh ekonomikal telah terjadi satu kali untuk selamanya. Puji Tuhan!

 

 

Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 2, Berita 31