Pembacaan Alkitab: Kis. 9:1-19
Suplemen
#751
Dijumpai Oleh Tuhan
Doa baca: “Ia rebah ke
tanah dan mendengar suara yang berkata kepadanya, 'Saulus, Saulus, mengapa
engkau menganiaya Aku?'” (Kis. 9:4)
Menurut
Kisah Para Rasul 9:4, Tuhan Yesus bertanya kepada Saulus, “Mengapa engkau
menganiaya Aku?” Kata “Aku” di sini adalah Aku yang korporat, yang
terdiri atas Tuhan Yesus dan semua orang beriman-Nya. Saulus tidak memiliki
wahyu ini. Dia mengira bahwa dirinya sedang menganiaya Stefanus dan para pengikut
Yesus lainnya, yang dianggapnya sebagai bidah (Kis. 24:14). Dia tidak sadar
bahwa ketika dia menganiaya orang-orang ini, dia sebenarnya menganiaya Yesus,
karena oleh iman dalam Yesus mereka bersatu dengan Dia. Saulus mengira bahwa
dia sedang menganiaya orang-orang di bumi, tidak pernah mengira bahwa dia
menjamah Seseorang di surga.
Satu kejutan
besar bagi Saulus, ketika suara dari surga memberitahunya bahwa Dialah yang
dianiaya Saulus, dan nama-Nya adalah Yesus. Bagi Saulus, ini adalah satu wahyu unik
dalam alam semesta. Sehingga ia mulai nampak bahwa Tuhan Yesus dan orang-orang
beriman-Nya adalah satu persona yang besar, “Aku” yang ajaib. Ini pasti
telah memberi kesan yang dalam dan mempengaruhi dia untuk ministrinya kelak
tentang Kristus dan gereja sebagai rahasia Allah yang besar (Ef. 5:32). Ini
juga meletakkan satu dasar yang kokoh bagi ministrinya yang unik.
Perkataan
Tuhan Yesus kepada Saulus dalam ayat 6 menunjukkan bahwa Tuhan Yesus tidak mau
langsung memberi tahu Saulus apa yang harus ia perbuat segera setelah
pertobatannya, ini dikarenakan Tuhan perlu satu anggota Tubuh-Nya untuk membawa
dia ke dalam kesatuan dengan Tubuh. Ayat 8 adalah penanggulangan Tuhan terhadap
Saulus. Dulu, Saulus mengira dirinya sendiri berpengetahuan hebat, mengetahui
segala perkara tentang manusia dan Allah. Sekarang Tuhan membuatnya buta, tidak
dapat melihat apa-apa sampai Tuhan membuka matanya khususnya membuka mata
batiniahnya, dan memberinya amanat untuk membuka mata orang lain (Kis. 26:18).
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kisah
Para Rasul, Buku 1, Berita 25
No comments:
Post a Comment