Hitstat

11 August 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 14 Selasa

 

Pembacaan Alkitab: Kis. 9:1-19

Kidung #785

 

 

Mengenal Kehidupan Tubuh

 

 

Doa baca: “Tetapi firman Tuhan kepadanya, 'Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku di hadapan bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.'” (Kis. 9:15-16)

 

 

Saulus bukan hanya melihat bahwa Yesus adalah Yehova, Juruselamat, yang telah mati dan bangkit; ia juga melihat bahwa Tuhan Yesus adalah satu dengan para pengikut-Nya. Ketika Tuhan menampakkan diri kepada Saulus, Dia berkata kepadanya, “Mengapa engkau menganiaya Aku?” “Aku” dalam 9:4 adalah korporat, yang terdiri dari Tuhan Yesus dan semua orang beriman-Nya.

 

Pengalaman Saulus terhadap Aku yang korporat, Kristus dan Tubuh, pasti telah memberi satu kesan yang dalam pada dirinya dan mempengaruhi ministrinya di kemudian hari mengenai Kristus dan gereja. Pengalaman itu meletakkan satu fondasi bagi ministrinya.

 

Segera setelah Saulus diselamatkan, Tuhan mulai mendidiknya mengenai Tubuh. Inilah sebabnya Dia berkata kepada Saulus, “Bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat” (9:6). Ketika Saulus datang ke Yerusalem dan berusaha bergabung dengan murid-murid, “semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak percaya bahwa ia juga seorang murid” (ayat 26). Situasi yang demikian itu membuat dia perlu diteguhkan oleh satu wakil dari Tubuh.

 

Ketika Tuhan menyuruh Ananias mencari Saulus, Ananias tidak mau berhubungan dengan Saulus (ayat 13). Namun karena perkataan Tuhan dalam ayat 15-16, Ananias mendatangi Saulus. Jika Tuhan tidak menyuruh Ananias mencari Saulus, tidak ada satu pun orang beriman yang akan mengakui Saulus sebagai seorang saudara. Melalui Ananias, Tuhan memberikan pengajaran yang sangat baik kepada Saulus mengenai praktik kehidupan Tubuh.

 

 

Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 26

No comments: