Hitstat

31 January 2019

Markus - Minggu 34 Kamis


Pembacaan Alkitab: Yoh. 20:22; Kis. 1:8
Doa baca: “Tetapi kamu akan menerima kuasa bilamana Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis. 1:8)


Dua Aspek Roh Kudus


Dalam Injil Markus kita nampak Tuhan Yesus sebagai penabur, benih, Dia yang membawa murid-murid-Nya ke atas salib dan mengakhiri mereka, dan Dia yang membawa mereka ke dalam kebangkitan. Injil Markus berakhir dengan kenaikan Tuhan. Untuk melihat bagaimana murid-murid merupakan kelanjutan dari Tuhan Yesus dan menemukan apa yang Tuhan kerjakan setelah kenaikan-Nya, kita perlu Kitab Kisah Para Rasul. Empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya, Tuhan menyuruh para murid untuk tinggal di Yerusalem supaya Roh Kudus turun ke atas mereka. Turunnya Roh ke atas murid-murid adalah untuk kuasa, bukan untuk hayat. Dalam Yohanes 20 kita mempunyai Roh yang di batin untuk hayat; dalam Kisah Para Rasul 1 kita memiliki Roh yang di luar untuk kekuatan, untuk baptisan. Ketika seseorang dibaptis, dia tidak minum air, melainkan dicelup ke dalam air. Dalam cara yang sama, baptisan di dalam Roh Kudus adalah perihal Roh turun ke atas kita secara luaran sehingga kita bisa memiliki kekuatan.

Pada Tuhan Yesus kita juga nampak dua aspek dari Roh Kudus ini. Pertama, Tuhan dikandung dari Roh Kudus (Luk. 1:35; Mat. 1:18, 20). Kemudian pada usia tiga puluh ketika Dia keluar untuk melayani, Roh Kudus turun ke atas Dia, dan Dia dibaptis dalam Roh Kudus (Luk. 3:21-22). Tuhan dikandung oleh Roh adalah perihal Roh itu secara esensial, tetapi dibaptisnya Dia dalam Roh Kudus adalah perihal Roh turun ke atas Dia secara ekonomikal. Ketika Tuhan Yesus dikandung dari Roh Kudus secara esensial, maka Roh itu menjadi esens dari apa adanya Dia. Dia juga menerima esens insani dari perawan Maria, maka Dia dilahirkan sebagai Manusia-Allah, yang adalah bagi eksistensi-Nya. Tetapi untuk melaksanakan ekonomi (pengaturan) Allah, ketika memulai ministri-Nya, Dia memerlukan Roh Allah turun ke atas-Nya secara ekonomikal.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 67

30 January 2019

Markus - Minggu 34 Rabu


Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:3-11
Doa baca: “Dengan demikian, kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.” (2 Ptr. 1:11)


Masuk ke Dalam Kerajaan Allah melalui Pertumbuhan Kristus di Dalam Kita


Kita semua perlu dikosongkan dari segala sesuatu selain Kristus yang menduduki kita. Apa adanya kita perlu dibongkar bagi Tuhan Yesus. Menurut Alkitab, merendahkan diri kita adalah mengosongkan diri kita. Kita perlu mengosongkan diri kita sehingga semua ruangan dalam diri kita akan tersedia bagi pertumbuhan Tuhan Yesus di dalam kita. Mengosongkan diri dan memberikan semua tempat di dalam kita kepada Tuhan Yesus adalah masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kita tidak seharusnya menganggap kerajaan sebagai ruang lingkup materi yang akan kita masuki suatu hari setelah syarat-syaratnya digenapi. Ini adalah konsepsi tradisional Kerajaan Allah, bukan pengajaran mengenai kerajaan dalam Perjanjian Baru.

Dalam Matius 13 dan Markus 4 kita nampak Tuhan Yesus sebagai penebus datang untuk menaburkan diri-Nya sendiri ke dalam kita sebagai tanah. Dia berharap kita akan mengosongkan diri kita, membongkar diri kita, dan memberikan Dia tempat untuk bertumbuh di dalam kita. Pertumbuhan Kristus di dalam kita adalah masuknya kita ke dalam kerajaan. Alasan mengatakan ini adalah jalan masuk kita ke dalam kerajaan, adalah karena pertumbuhan ini merupakan perkembangan kerajaan. Ketika kita mengembangkan kerajaan, kita memasukinya. Karena itu, kerajaan bukanlah ruang lingkup materi. Sebaliknya, kerajaan adalah masalah Kristus bertumbuh di dalam diri kita. Allah telah memilih kita di dalam Kristus, dan Dia telah memberikan Kristus sebagai pengganti yang universal. Sekarang kita perlu bekerja sama dengan Tuhan dengan membongkar diri kita sendiri sehingga Dia dapat bertumbuh dengan bebas di dalam diri kita. Jika kita melakukan hal ini, kita akan berada dalam manifestasi kerajaan pada zaman yang akan datang dan berada dalam realitas kerajaan hari ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 66

29 January 2019

Markus - Minggu 34 Selasa


Pembacaan Alkitab: Rm. 14:17
Doa baca: “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus.” (Rm. 14:17)


Menempuh Kehidupan yang Diduduki Allah bagi Kerajaan Allah


Ketika Tuhan Yesus berada di bumi, Dia menempuh kehidupan Allah bagi Kerajaan Allah. Dia tidak hidup menurut kebudayaan, agama, atau etika. Sekarang para pengikut-Nya seharusnya menempuh kehidupan yang sama yaitu menempuh kehidupan Allah bagi perkembangan Kerajaan Allah. Kita tidak seharusnya menempuh kehidupan menurut kebudayaan, agama, etika, moralitas, filsafat, perbaikan karakter, dan mencoba untuk rohani, alkitabiah, kudus, dan menang, melainkan menempuh kehidupan yang mutlak bagi Allah dan bagi Kerajaan Allah.

Kita tidak seharusnya diduduki bahkan oleh hal-hal yang baik seperti etika dan perbaikan karakter, atau diganggu oleh hal-hal itu. Sebaliknya, kita harus diduduki secara menyeluruh oleh Allah Tritunggal. Dia yang menempuh kehidupan yang sepenuhnya sesuai dan bagi ekonomi (pengaturan) Perjanjian Baru Allah, yang telah menggantikan kita dengan diri-Nya sendiri, sekarang adalah Roh yang hidup melalui kita. Kita seharusnya tidak mengizinkan segala sesuatu selain Dia untuk memenuhi dan menduduki kita.

Kisah mengenai orang kaya dalam Markus 10 adalah suatu ilustrasi yang menggambarkan keperluan kita untuk bebas dari pendudukan segala sesuatu kecuali Allah itu sendiri. Setelah orang kaya itu pergi dengan sedih, Tuhan berkata kepada para murid-Nya, “Alangkah sukarnya orang yang banyak harta masuk ke dalam Kerajaan Allah!” (Mrk.10:23). Kita perlu nampak mengapa orang yang kaya tersebut tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Dia tidak dapat masuk karena dirinya diduduki oleh hal-hal selain Allah. Tidak ada ruang di dalamnya bagi Kristus untuk bertumbuh menjadi kerajaan. Kita perlu nampak bahwa Kerajaan Allah adalah Tuhan Yesus yang bertumbuh dan berkembang di dalam kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 66