Pembacaan
Alkitab: Mrk. 9:31-34
Doa
baca: “Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi
mereka bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka.” (Mrk. 9:34)
Perlu Dibawa ke Atas Salib
Injil Markus memperlihatkan bahwa murid-murid Tuhan
berada dalam keadaan buta dan tidak mengerti. Dalam Markus 8:31 dan 9:31 Yesus
mengajar mereka dengan jelas mengenai kematian dan kebangkitan-Nya. Meskipun Dia
membicarakan perkataan yang jelas, murid-murid-Nya tidak memahami Dia. Segera
setelah Dia mengungkapkan kematian dan kebangkitan-Nya kepada mereka untuk kali
kedua, mereka berdebat satu sama lain mengenai siapa yang lebih besar. Setelah
pengungkapan kali ketiga tentang kematian dan kebangkitan Tuhan, Yakobus dan
Yohanes meminta untuk duduk di sebelah kanan dan kiri Tuhan dalam
kemuliaan-Nya. Ketika murid yang lain mendengar hal ini, mereka “menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes” (Mrk.
10:41). Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak mampu mengerti pengungkapan
Tuhan tentang kematian dan kebangkitan-Nya serta membuktikan bahwa mereka semua
buta dan perlu kesembuhan.
Meskipun murid-murid itu buta dan kekurangan
pemahaman, Tuhan Yesus tetap tidak menyimpang dari sasaran-Nya. Dia
berketetapan membawa murid-murid-Nya bersama Dia ke atas salib. Dia tahu bahwa
ketika Dia disalibkan, mereka akan disalibkan bersama-Nya. Bagian selanjutnya
dalam Injil Markus membahas penyembuhan Bartimeus yang buta (10:46-52).
Bartimeus yang buta mewakili semua murid, termasuk kita. Kita juga buta dan
perlu penyembuhan Tuhan. Bukti kebutaan kita terdapat pada fakta bahwa kita
mungkin mendengarkan berita demi berita tanpa melihat sesuatu. Kita tidak
melihat wahyu Tuhan, malah mungkin tetap memegang konsepsi kita. Kita mungkin
tidak tahu apa maksudnya mati bersama Kristus dan berbagian dalam
kebangkitan-Nya. Kita memang perlu dibawa ke atas salib. Tampaknya, ketika
Tuhan Yesus disalibkan, Dia disalibkan sendirian. Sesungguhnya, dalam pandangan
Allah, semua murid-Nya, termasuk kita, disalibkan bersama Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 60
No comments:
Post a Comment