Hitstat

02 January 2019

Markus - Minggu 30 Rabu


Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 15:45
Doa baca: “Seperti ada tertulis: ‘Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup’, tetapi Adam yang terakhir menjadi roh yang menghidupkan.” (1 Kor. 15:45)  


Berfokus kepada Kristus  


Jika kita nampak bahwa Kristus tinggal di dalam kita dan berfokus kepada-Nya, maka visi ini akan mengendalikan kita dan membebaskan kita dari hal- hal yang menyimpangkan kita dari ekonomi (pengaturan) Allah dalam Perjanjian Baru. Banyak orang beriman masih memperhatikan bagaimana menjadi rohani, alkitabiah, kudus, dan menang. Allah tidak menginginkan hal yang demikian di dalam ekonomi-Nya, melainkan Ia ingin menaburkan ke dalam kita satu Persona yang riil dan hidup. Inilah alasan mengapa Perjanjian Baru memberi tahu kita bahwa melalui kebangkitan, Tuhan telah menjadi Roh pemberi-hayat (1 Kor. 15:45). Roh pemberi-hayat yang di dalam kita adalah benih yang telah ditaburkan ke dalam diri kita.

Dalam upacara pernikahan, berdasarkan Efesus 5, seringkali para istri akan diminta untuk tunduk kepada suami dan suami untuk mengasihi istrinya. Namun, suami mana yang dapat mengatakan bahwa dia mampu mengasihi istrinya sebagaimana Kristus mengasihi gereja, dan istri mana yang mampu taat kepada suaminya? Ketika Kristus hidup di dalam mereka, mereka tidak perlu berusaha untuk mengasihi atau berusaha untuk taat, karena mereka akan secara spontan saling mengasihi dan taat.

Kehidupan yang sepenuhnya sesuai dengan ekonomi Allah dalam Perjanjian Baru bukanlah masalah kebudayaan, agama, etika, moralitas, perbaikan karakter, atau filsafat manusia, juga bukan bagaimana menjadi alkitabiah, rohani, kudus dan menang. Kehidupan yang dimaksudkan di dalam ekonomi-Nya adalah tidak mempedulikan apa pun selain Yesus Kristus. Kita perlu berhenti untuk berusaha menjadi sesuatu dan masuk ke dalam ruang lingkup yang lain, yaitu kepada Anak Allah, Yesus Kristus. Hari ini, persona Kristus yang hidup telah ditaburkan ke dalam kita, memampukan kita menempuh hidup sesuai dengan ekonomi Allah dalam Perjanjian Baru.  


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 58

No comments: