Pembacaan Alkitab: Flp. 3:10
Doa baca: “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa
kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi
serupa dengan Dia dalam kematian-Nya.” (Flp. 3:10)
Biografi
Kehidupan Hamba-Penyelamat
Injil Markus adalah biografi kehidupan seseorang
yang sesuai dengan ekonomi (pengaturan) Allah dalam Perjanjian Baru.
Surat-surat Kiriman Paulus juga membantu kita memahami makna Injil Markus
sebagai suatu biografi dari kehidupan yang sesuai dengan dan bagi ekonomi Allah
dalam Perjanjian Baru. Dalam Markus 8, kita memiliki wahyu Kristus, kematian
dan kebangkitan-Nya. Surat Kiriman Paulus juga menekankan Kristus, kematian,
dan kebangkitan-Nya, khususnya dalam Filipi 3:10, “Mengenal Dia dan kuasa
kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi
serupa dengan Dia dalam kematian-Nya.”
Kita dapat melihat bahwa ketika Tuhan Yesus
dibaptis, Roh Allah turun ke atas-Nya. Sejak saat itu, sebagaimana dicatat
dalam pasal 1 dan 2, Tuhan Yesus menempuh kehidupan yang memberitakan Injil,
mengajarkan kebenaran, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan menahirkan
orang kusta. Dia membawakan pengampunan kepada manusia, membawa mereka ke dalam
kenikmatan akan diri-Nya sendiri sebagai kebenaran lahiriah dan hayat batiniah,
juga membawa mereka ke dalam kepuasan-Nya dan ke dalam kebebasan. Selanjutnya,
Tuhan Yesus menempuh hidup dengan cara bersatu dengan Allah, mengikat musuh
Allah, serta menyangkal hubungan alamiah dan tinggal dalam hubungan hayat
rohani.
Markus 1–3 juga menggambarkan keadaan rohani kita
sebelum kita beroleh selamat. Kita adalah orang yang sakit demam, terkena
kusta, lumpuh, tidak mampu berjalan, dan yang tangannya mati sebelah, tidak
mampu bekerja.
Kemudian Tuhan Yesus mewahyukan diri-Nya sebagai
penabur yang menaburkan diri-Nya sendiri sebagai benih ke dalam manusia. Dengan
menaburkan diri-Nya sebagai benih ke dalam orang-orang, kerajaan pun terwujud.
Kerajaan ini akan bertumbuh, berkembang, dan matang, siap untuk dituai.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 3, Berita 59
No comments:
Post a Comment