Hitstat

15 January 2019

Markus - Minggu 32 Selasa


Pembacaan Alkitab: Mrk. 1:4-9
Doa baca: “Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di Sungai Yordan oleh Yohanes.” (Mrk. 1:9)


Kesederhanaan Injil Markus


Injil Markus adalah kitab yang paling sederhana dalam Perjanjian Baru. Tetapi kesederhanaan Injil Markus sangat menonjol. Kita perlu bertanya mengapa Injil Markus ditulis dengan cara yang demikian sederhana. Kita perlu bertanya, mengapa kelihatannya Injil ini tidak memiliki cita rasa atau warna yang khusus. Pertanyaan semacam ini membuka pintu bagi terang untuk bersinar. Kesederhanaan Injil Markus sangatlah bermakna.

Semakin kita membaca Injil Markus, kita semakin terkesan dengan kesederhanaannya. Dibandingkan dengan Injil Markus, Injil Matius sangatlah rumit. Bayangkan betapa banyak nama yang tercantum dalam keenam belas ayat pertama dari Injil Matius. Namun, Injil Markus dimulai dengan cara yang sangat sederhana: “Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah” (Mrk. 1:1). Seperti Injil Matius, Injil Lukas juga agak rumit. Bayangkan, sebagai contoh, catatan panjang tentang keterkandungan dan kelahiran Yohanes Pembaptis juga keterkandungan dan kelahiran Yesus Kristus. Kemudian dalam Lukas 3 terdapat silsilah yang lebih rumit daripada yang terdapat dalam Injil Matius. Injil Matius hanya berbicara tentang 42 generasi, tetapi dalam Injil Lukas kita memiliki 77 generasi. Dalam Injil Yohanes terdapat banyak misteri yang dalam. Injil Yohanes dibuka dengan cara yang misterius: “Pada mulanya ada Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Yoh. 1:1). Kita diberi tahu bahwa di dalam Dia ada hayat (Yoh. 1:4), dan kemudian Firman menjadi daging dan tinggal di antara kita (ayat 14). Karena itu, Injil Yohanes memiliki warna dan cita rasa yang berbeda. Ketika kita membaca Injil Yohanes, kita dapat merasakan cita rasa Injil ini. Tetapi meskipun Injil Markus sederhana, kesederhanaannya sangatlah bermakna.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 62

No comments: