Pembacaan Alkitab: Mrk. 4:3
Doa baca: “Dengarlah! Adalah seorang penabur
keluar untuk menabur.” (Mrk. 4:3)
Perampungan
Penaburan Tuhan
Dalam Kisah Para Rasul 1, kita nampak bahwa Petrus, Andreas,
dan Yakobus, dengan keseratus dua puluh orang yang lainnya, tidak lagi sakit.
Melalui kematian dan kebangkitan Tuhan. Tuhan tidak hanya menyembuhkan mereka,
tetapi juga membebaskan hayat Allah dan menyalurkannya ke dalam tanah.
Penaburan ini dimulai dalam Markus 1 dan berlanjut sampai keseluruhan Injil ini
rampung dalam pasal 16. Dalam pasal demi pasal Tuhan Yesus menaburkan diri-Nya
ke dalam murid-muridNya. Hal ini dengan jelas diwahyukan dalam pasal 4 ketika
kita nampak bahwa sebagai penabur, Dia datang untuk menaburkan benih kerajaan.
Ketika Tuhan Yesus dibangkitkan, penaburan ini terampungkan. Para murid
kemudian menjadi jenis tanah yang lain, tanah yang baik, dan mereka mulai
menumbuhkan Kristus.
Fakta bahwa para murid menjadi tanah yang baik dan
mulai menumbuhkan Kristus bukan berarti bahwa “rumput” tidak dapat bertumbuh di
dalam mereka lagi. Dalam Galatia 2, rumput tertentu telah mulai bertumbuh lagi
dalam Petrus. Rumput muncul lagi karena Petrus masih berada di bawah pengaruh
agama yang usang. Sesungguhnya, rumput mencoba bertumbuh dalam Petrus di Kisah
Para Rasul 10. Allah bermaksud menggunakan Petrus untuk menaburkan benih
kerajaan ke dalam jenis tanah yang lain, ke dalam tanah orang bukan Yahudi.
Pada mulanya Petrus menolak menaati visi ini, menunjukkan bahwa sesuatu selain
gandum sedang bertumbuh dalam Petrus. Kemudian dalam Kisah Para Rasul 21,
Petrus berada di bawah pengaruh Yakobus. Rumput adalah sesuatu yang bukan
Kristus, yang sedang bertumbuh di dalam kita untuk menggantikan Kristus.
Kita perlu jelas bahwa Kerajaan Allah bukan hanya
suatu ruang lingkup di mana Allah memerintah atas orang dan suatu ruang lingkup
yang kita masuki untuk menikmati hayat yang kekal. Kerajaan Allah adalah satu
persona, sama seperti seorang penabur yang menaburkan benih. Baik penabur
maupun benih adalah Tuhan itu sendiri.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 65
No comments:
Post a Comment