Hitstat

16 January 2019

Markus - Minggu 32 Rabu


Pembacaan Alkitab: Mrk. 1:1, 14
Doa baca: “Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah.” (Mrk. 1:14)


Perkembangan Tuhan sebagai Benih Kerajaan


Injil Markus dibuka dengan perkataan mengenai permulaan Injil Yesus Kristus. Kata “permulaan” dalam Markus 1:1 menyiratkan suatu permulaan yang baru, dan permulaan yang baru ini meliputi pengakhiran hal-hal yang usang: kebudayaan, agama, etika, moralitas, perbaikan karakter, filsafat manusia dan usaha untuk menjadi rohani, alkitabiah, kudus, dan menang. Hal-hal ini diakhiri melalui permulaan Injil Yesus Kristus, Anak Allah.

Dalam Markus 1:1 dan 14 kita membaca Injil Yesus Kristus dan Injil Allah. Injil ini juga adalah Injil Kerajaan Allah. Menurut Perjanjian Baru, Kerajaan Allah adalah perluasan persona Kristus. Kerajaan adalah perkembangan benih, yang adalah Yesus Kristus. Hari ini perkembangan Kristus ini adalah gereja. Karena itu, gereja sebagai Tubuh Kristus adalah Kerajaan Allah. Sebagai orang yang adalah benih Kerajaan Allah, Tuhan Yesus menempuh hidup yang mutlak berbeda dari hidup menurut kebudayaan, agama, etika, moralitas, perbaikan karakter, filsafat, dan usaha untuk menjadi rohani, alkitabiah, kudus, dan menang. Kehidupan yang ditempuh-Nya sesuai dengan ekonomi (pengaturan) Perjanjian Baru Allah. Seperti yang telah kita nampak, ekonomi Allah adalah perihal penyaluran diri-Nya sendiri Allah Tritunggal ke dalam kaum beriman-Nya. Hanya kehidupan yang diperhidupkan oleh Tuhan Yesus adalah kehidupan yang menyalurkan Allah Tritunggal ke dalam umat pilihan Allah.

Injil, yang adalah permulaan baru, mengakhiri hal yang usang. Ketika Tuhan Yesus dibaptis, halhal yang usang dikubur. Kehidupan Tuhan Yesus setelah baptisan-Nya adalah kehidupan yang sesuai dengan ekonomi Perjanjian Baru Allah; dalam kehidupan ini Dia menaburkan diri-Nya sendiri sebagai benih hayat ke dalam kaum beriman-Nya. Benih yang ditaburkan oleh Tuhan Yesus, benih yang sesungguhnya adalah Tuhan Yesus sendiri, adalah perwujudan Allah Tritunggal.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 62

No comments: