Hitstat

25 January 2019

Markus - Minggu 33 Jumat


Pembacaan Alkitab: Mrk. 4:3
Doa baca: “Dengarlah! Adalah seorang penabur keluar untuk menabur.” (Mrk. 4:3)


Penyembuhan Tanah Melalui Kematian dan Kebangkitan


Dalam Injil Markus, Tuhan Yesus mengumpulkan tanah dan meletakannya ke dalam kantong-Nya supaya Dia bisa menaburkan diri-Nya ke dalamnya. Namun, tanah ini dalam kondisi yang menyedihkan, dan ada orang mungkin mengira seharusnya Tuhan membuang tanah yang tidak berguna ini. Tetapi Tuhan tidak membuang mereka yang telah dipilih oleh Allah dan ditentukan sebelum dunia dijadikan. Tuhan Yesus tidak memiliki pilihan. Dia perlu menyembuhkan tanah ini dan mengubahnya menjadi tanah yang baik.

Bagaimana tanah itu dapat disembuhkan? Penyakit dalam tubuh manusia disembuhkan melalui prinsip hayat dasar, dimana hal-hal yang tua mati dan hal-hal yang baru dihasilkan. Jalan yang tepat untuk menyembuhkan tanah itu adalah membawanya melewati proses kematian dan kebangkitan. Dia menyembuhkan tanah yang ada di dalam kantong-Nya dengan membawanya ke atas salib dan mematikannya kemudian membawanya ke dalam kebangkitan. Dalam kematian Tuhan, kita dimatikan, kemudian dalam kebangkitan-Nya, kita dibangkitkan. Dalam Markus 1, Tuhan Yesus memanggil Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes, dan mereka mulai mengikuti Dia. Sesungguhnya, mereka mengikuti Tuhan secara buta, tidak tahu ke mana mereka akan pergi atau apa yang akan mereka kerjakan. Namun, Tuhan Yesus tahu apa yang ingin Dia kerjakan bersama para murid-Nya.

Setelah mengumpulkan para murid sebagai tanah, Tuhan menyajikan diri-Nya sendiri kepada mereka sebagai pola (teladan). Selama lebih dari tiga tahun, Petrus dan para murid lainnya mengamati apa yang Tuhan katakan dan lakukan. Akhirnya, setelah Dia membawa mereka melalui kematian dan kebangkitan, mereka disembuhkan. Semua penyembuhan dalam Injil Markus adalah tanda yang menunjuk kepada penyembuhan yang sejati ini, penyembuhan yang terjadi melalui kematian dan kebangkitan Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 65

No comments: