Pembacaan
Alkitab: Rm. 14:17
Doa
baca: “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan
minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus.”
(Rm. 14:17)
Menempuh Kehidupan yang Diduduki Allah
bagi Kerajaan Allah
Ketika Tuhan Yesus berada di bumi, Dia menempuh
kehidupan Allah bagi Kerajaan Allah. Dia tidak hidup menurut kebudayaan, agama,
atau etika. Sekarang para pengikut-Nya seharusnya menempuh kehidupan yang sama
yaitu menempuh kehidupan Allah bagi perkembangan Kerajaan Allah. Kita tidak
seharusnya menempuh kehidupan menurut kebudayaan, agama, etika, moralitas,
filsafat, perbaikan karakter, dan mencoba untuk rohani, alkitabiah, kudus, dan
menang, melainkan menempuh kehidupan yang mutlak bagi Allah dan bagi Kerajaan
Allah.
Kita tidak seharusnya diduduki bahkan oleh hal-hal
yang baik seperti etika dan perbaikan karakter, atau diganggu oleh hal-hal itu.
Sebaliknya, kita harus diduduki secara menyeluruh oleh Allah Tritunggal. Dia
yang menempuh kehidupan yang sepenuhnya sesuai dan bagi ekonomi (pengaturan)
Perjanjian Baru Allah, yang telah menggantikan kita dengan diri-Nya sendiri,
sekarang adalah Roh yang hidup melalui kita. Kita seharusnya tidak mengizinkan
segala sesuatu selain Dia untuk memenuhi dan menduduki kita.
Kisah mengenai orang kaya dalam Markus 10 adalah suatu
ilustrasi yang menggambarkan keperluan kita untuk bebas dari pendudukan segala
sesuatu kecuali Allah itu sendiri. Setelah orang kaya itu pergi dengan sedih,
Tuhan berkata kepada para murid-Nya, “Alangkah
sukarnya orang yang banyak harta masuk ke dalam Kerajaan Allah!”
(Mrk.10:23). Kita perlu nampak mengapa orang yang kaya tersebut tidak dapat
masuk ke dalam Kerajaan Allah. Dia tidak dapat masuk karena dirinya diduduki
oleh hal-hal selain Allah. Tidak ada ruang di dalamnya bagi Kristus untuk
bertumbuh menjadi kerajaan. Kita perlu nampak bahwa Kerajaan Allah adalah Tuhan
Yesus yang bertumbuh dan berkembang di dalam kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 66
No comments:
Post a Comment