Hitstat

29 November 2014

1 Tesalonika - Minggu 3 Sabtu



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:1, 7-10


Dalam Surat Kirimannya yang lain, Paulus menyebutkan gereja-gereja Kristus dan gereja Allah. Kelompok Kristen tertentu telah mengutip ungkapan-ungkapan ini sebagai nama denominasinya. Contohnya, hari ini ada Gereja Kristus, Sidang Jemaat Allah, Gereja Allah, dan sebagainya. Akan tetapi pernahkah Anda tahu kelompok Kristen dengan nama "gereja di dalam Allah"? Jelas, tidak ada kelompok itu. Namun, menurut 1:1 bahwa gereja di dalam Allah adalah satu fakta.

Gereja bukan semata-mata di dalam Allah, bahkan di dalam Bapa. Kata "Bapa" di sini menunjukkan hubungan hayat. Allah bukan hanya Pencipta kita. Ia pun Bapa kita. Allah itu Bapa umat gereja, sebab kita semua dilahirkan dari Dia. Fakta yang alangkah ajaib bahwa kita telah dilahirkan dari Allah dan Ia sekarang adalah Bapa kita!

Mengatakan gereja di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus tidaklah sama dengan mengatakan gereja di dalam dua persona yang terpisah. Tidak, gereja ada di dalam persona yang ajaib, yaitu Bapa dan Putra. Menurut Anda apakah gereja hari ini di satu pihak ada di dalam Bapa dan di pihak lain ada di dalam Tuhan Yesus? Dengan kata lain, apakah Anda mengira bahwa gereja, yakni gereja yang unik di suatu tempat, adalah di dalam dua persona yang terpisah? Jangan sekali-kali berpendapat seperti itu. Allah itu Bapa pun Tuhan Yesus Kristus, dan gereja justru ada di dalam persona ini. Janganlah minta saya menerangkan bagaimana gereja bisa ada di dalam persona yang sekaligus adalah Bapa dan Putra. Itu di luar kemampuan saya untuk menerangkan rahasia yang demikian. Sejarah Kristen dari abad ke abad telah membuktikan tidak seorang pun mampu menjelaskan Allah Tritunggal dengan memadai. Namun dalam 1:1 kita memperoleh wahyu atas fakta yang menakjubkan bahwa gereja berada di dalam Allah yang unik dan Allah ini ialah Bapa kita dan Tuhan kita Yesus Kristus. Haleluya, kita memiliki Allah yang begitu ajaib, dan kita berada di dalam Dia!

Ketika Paulus membicarakan gereja orang-orang Tesalonika di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus, sesungguhnya yang dimaksud ialah gereja orang-orang Tesalonika di dalam Allah Tritunggal. Perkataan Paulus mengenai Bapa dan Tuhan Yesus Kristus ini menunjukkan atau menyiratkan bahwa Allah beraspek tritunggal. Andaikata Allah bukan tritunggal, lalu bagaimanakah ia bisa sebagai Bapa dan Putra? Tentunya mustahil. Tidak hanya demikian, acuan Paulus kepada Bapa dan Kristus menyiratkan Roh Kudus. Sebagaimana telah kita tunjukkan, pada ayat lain dari pasal ini dengan tegas Paulus membicarakan Roh Kudus. Jadi, 1 Tesalonika 1 dengan jelas memperlihatkan Allah Tritunggal -- Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Baik 1 Tesalonika 1:1 maupun 2 Tesalonika 1:1 mewahyukan bahwa gereja tersusun dari sekelompok orang berdosa yang telah diselamatkan dan dilahirkan kembali, dan yang kini berada di dalam Allah Tritunggal. Alangkah ajaibnya!


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 5

28 November 2014

1 Tesalonika - Minggu 3 Jumat



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:1-6


Satu Tesalonika 1:1 menyinggung tentang Allah Bapa. Tambahan lagi, dalam ayat 3 terdapat kalimat "di hadapan Allah dan Bapa kita". Dalam ayat 10 Paulus mengungkapkan tentang Putra: "dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari surga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang." Dalam pasal ini Paulus dua kali menyebut Roh Kudus. Ayat 5 mengatakan, "Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dalam kekuatan dan dalam Roh Kudus dan dalam suatu kepastian yang kokoh" (Tl.). Dalam ayat 6 Paulus menunjukkan bahwa orang-orang Tesalonika "dalam penindasan yang berat telah menerima firman itu dengan sukacita Roh Kudus" (Tl.). Karena itu, dalam pasal ini terdapat Allah Tritunggal, yaitu Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh. Jadi, 1 Tesalonika 1 adalah pasal tentang Allah Tritunggal.

Sebenarnya, seluruh Perjanjian Baru berkaitan dengan Allah Tritunggal. Allah Tritunggal merupakan unsur penyusun Perjanjian Baru. Dalam menyajikan hidangan, saudari memakai berbagai macam bahan makanan sebagai unsur pembuat masakan mereka. Demikian pula, unsur-unsur tertentu digunakan sebagai "komposisi" Perjanjian Baru. Unsur apa saja yang terdapat dalam 1 Tesalonika 1? Unsur yang paling dasar ialah Allah Tritunggal. Sama seperti daging adalah unsur yang penting dalam resep makanan orang Amerika, maka Allah Tritunggal adalah unsur yang terpenting dalam ramuan masakan rohani Paulus. Sebab itu, tidaklah heran bahwa dalam 1 Tesalonika 1 kita dapat nampak dengan jelas Allah Tritunggal. Dalam pasal ini dengan tegas Paulus membicarakan tentang Bapa, Putra, dan Roh.

Satu Tesalonika 1:1 maupun 2 Tesalonika 1:1 membicarakan gereja orang-orang Tesalonika. Ini menunjukkan bahwa gereja tersusun dari orang berdosa yang telah diselamatkan dan dilahirkan kembali. Dari sejarah kita tahu bahwa kota-kota Makedonia kuno, di mana Tesalonika berlokasi, dan Akhaya tempat Korintus berlokasi, adalah jahat dan amoral, mungkin lebih jahat daripada San Francisco hari ini. Orang-orang Tesalonika khususnya tidak mempunyai reputasi baik; sebaliknya mereka terkenal berdosa, najis, dan amoral. Tetapi beberapa di antara orang-orang Tesalonika ini telah beroleh selamat dan dilahirkan kembali, dilahirkan dari Allah, melalui percaya di dalam Kristus. Hasilnya, di kota yang jahat itu timbul sebuah gereja orang-orang Tesalonika di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus.

Menurut 1:1, gereja bukan hanya di dalam Allah Bapa, tetapi juga di dalam Tuhan Yesus Kristus. Gereja memiliki lokasi yang begitu menakjubkan, yakni di dalam Bapa dan di dalam Tuhan. Sebenarnya, Allah Bapa dan Yesus Kristus adalah satu. Mereka adalah Bapa dan Tuhan kita. Bapa ialah yang pertama dari Trinitas, dan Tuhan Yesus Kristus, Putra, adalah yang kedua. Namun demikian, kita tidak boleh menganggap Bapa dan Putra sebagai dua persona yang terpisah. Allah itu tritunggal, yakni Ia itu tiga tetapi satu. Memang, Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah tiga; namun mereka itu satu. Ini memang di luar kemampuan pengertian otak manusia. Oh, Allah kita, Allah Tritunggal, sungguh ajaib! Allah Tritunggal ini diwahyukan dalam 1 Tesalonika 1. Selain itu, gereja orang-orang yang beroleh selamat adalah di dalam Allah yang ajaib ini, yaitu Bapa dan Tuhan Yesus Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 5

27 November 2014

1 Tesalonika - Minggu 3 Kamis



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:1-5; 2 Tes. 1:1


Mengatakan bahwa Kitab 1 dan 2 Tesalonika membicarakan hidup gereja memang tepat dan benar. Meskipun ungkapan "hidup gereja" (church life) tidak terdapat dalam kitab-kitab ini, namun gereja telah ditegaskan pada setiap permulaan kitab itu. Kitab 1 Tesalonika dimulai dengan kata-kata: "Dari Paulus, Silwanus dan Timotius. Kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus." Kitab-kitab Tesalonika dimulai dengan cara yang hampir tepat sama. Perbedaannya adalah dalam 1 Tesalonika 1:1 ada istilah "Bapa" dan dalam 2 Tesalonika 1:1 ada istilah "Bapa kita". Kitab 1 Tesalonika maupun Kitab 2 Tesalonika ditujukan kepada gereja.

Ungkapan "jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus" adalah unik. Di satu pihak, gereja milik sekelompok orang; di pihak lain gereja ada di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Cara menyebut gereja ini sangat berbeda dengan yang terdapat dalam 1 Korintus 1:2. Di sana Paulus mengatakan, "Kepada jemaat Allah di Korintus," melukiskan gereja yang berada di tempat tertentu. Tetapi dalam Kitab 1 dan 2 Tesalonika Paulus berbicara tentang gereja bukan yang di tempat tertentu, melainkan milik orang-orang tertentu, yakni orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah. Dalam kitab ini gereja adalah milik orang-orang Tesalonika dan berada di dalam Allah dan Tuhan Yesus Kristus.

Menurut sejarah, Tesalonika merupakan tempat yang asusila. Sebagian besar penduduk kota itu tidak bermoral. Namun, menurut 1:1, gereja di kota itu milik "orang-orang Tesalonika". Nampaknya mustahil gereja tersusun dari orang-orang yang tinggal di kota seperti Tesalonika.

Mengatakan gereja di dalam Allah Bapa itu memang sangat positif, tetapi mengatakan gereja milik orang-orang Tesalonika itu tidaklah positif. Dalam 1:1 terdapat gereja orang-orang Tesalonika di dalam Allah. Kata depan "di dalam" di sini sungguh penting. Gereja di Tesalonika milik penduduk kota yang jahat, tetapi di dalam Allah Bapa. Sama dengan kita mengatakan gereja di San Francisco adalah gereja milik orang-orang San Francisco di dalam Allah Bapa. San Francisco tersohor di seluruh dunia sebagai kota yang jahat dan jatuh. Namun, hari ini ada gereja di San Francisco, gereja milik orang-orang San Francisco di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus.

Telah kita tunjukkan bahwa Kitab 1 dan 2 Tesalonika berkenaan dengan hidup gereja (church life). Dari isi kitab-kitab ini kita tahu bahwa hidup gereja tergantung pada penempuhan kehidupan yang kudus. Banyak orang San Francisco yang jahat, tetapi orang-orang San Francisco yang menyusun gereja di sana adalah kudus. Puji Tuhan, di antara orang-orang San Francisco hari ini terdapat sejumlah umat kudus yang menempuh kehidupan yang kudus! Demikian pula gereja di Los Angeles. Tuhan bisa berbangga kepada setan dan malaikat-malaikat jahatnya bahwa di kota yang amoral seperti Los Angeles, rumah Hollywood, Tuhan memiliki gereja yang tersusun dari umat kudus yang menempuh kehidupan yang kudus. Di gereja-gereja lokal hari ini, kita menempuh kehidupan yang kudus bagi hidup gereja.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 5