Hitstat

24 November 2014

1 Tesalonika - Minggu 3 Senin



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:4-10


Satu Tesalonika 1 mewahyukan Allah Tritunggal. Pertama, ada Bapa. Dalam 1:1 Paulus mengatakan bahwa gereja ada di dalam Allah Bapa, dan dalam ayat 3 ia merujuk lagi kepada "Allah dan Bapa kita". Dalam ayat 10 Paulus membicarakan tentang Putra: "Dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari surga". Setelah itu, Paulus juga menyebutkan Roh Kudus dalam ayat 5, dan dalam ayat 6, ia mengatakan bahwa orang-orang Tesalonika menerima firman itu dengan sukacita Roh Kudus. Dalam pasal ini ada Allah Tritunggal -- Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

Dalam pasal 1 Paulus tidak hanya membicarakan Putra Allah, tetapi juga Yesus Kristus. Putra Allah ialah Yesus, dan Yesus ini adalah Kristus. Nama Yesus pada dasarnya mengacu kepada insani Putra Allah, menyatakan bahwa Putra Allah adalah seorang manusia. Melalui inkarnasi Putra Allah menjadi manusia yang bernama Yesus. Nama ini sama dengan Yeshua dalam bahasa Ibrani, yang berarti Yehova Penyelamat kita atau Yehova keselamatan kita. Jadi, arti yang tersirat dalam nama Yesus ini sangatlah kaya.

Tuhan Yesus juga adalah Kristus. Sebutan Kristus secara umum mengacu kepada aspek sejarah Tuhan yang berkaitan dengan kebangkitan, sedangkan nama Yesus mengacu kepada bagian sejarah-Nya yang berhubungan dengan inkarnasi dan kehidupan insani. Kristus, persona yang telah bangkit, telah dijadikan Tuhan dari semuanya dan Kepala dari semuanya. Allah telah menjadikan Dia Kepala gereja.

Jika kita membaca 1 Tesalonika 1 dengan teliti, kita akan nampak bahkan dalam pasal yang pendek ini pun terdapat petunjuk-petunjuk tentang apa yang telah dikerjakan oleh Bapa, apa yang sedang dilakukan oleh Putra, serta apa yang telah dikerjakan oleh Roh dan yang masih akan terus dikerjakan. Dalam ayat 4 Paulus mengatakan tentang pemilihan: "Dan kami tahu, hai Saudara-saudara yang dikasihi Allah bahwa Ia telah memilih kamu." Siapa yang memilih kita? Jelas bahwa pemilihan bukan dirampungkan oleh Putra, melainkan Bapa. Menurut ayat 10, Putra menyelamatkan kita. Ayat ini mengatakan bahwa Putra "menyelamatkan kita dari murka yang akan datang". Perhatikanlah satu fakta bahwa dalam ayat ini (menurut bahasa aslinya. Red.) kata "menyelamatkan" adalah dalam bentuk kala kini (present tense), sedangkan murka dikatakan sebagai sesuatu yang akan datang. Penyelamatan terjadi sekarang ini, sedangkan murka masih akan datang. Titik penting di sini ialah Putra merampungkan karya penyelamatan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 4

No comments: