Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:4-10
Satu Tesalonika 1 mewahyukan Allah Tritunggal. Pertama, ada Bapa.
Dalam 1:1 Paulus mengatakan bahwa gereja ada di dalam Allah Bapa, dan dalam
ayat 3 ia merujuk lagi kepada "Allah dan Bapa kita". Dalam ayat
10 Paulus membicarakan tentang Putra: "Dan untuk menantikan kedatangan
Anak-Nya dari surga". Setelah itu, Paulus juga menyebutkan Roh Kudus
dalam ayat 5, dan dalam ayat 6, ia mengatakan bahwa orang-orang Tesalonika menerima
firman itu dengan sukacita Roh Kudus. Dalam pasal ini ada Allah Tritunggal --
Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
Dalam pasal 1 Paulus tidak hanya membicarakan Putra Allah, tetapi
juga Yesus Kristus. Putra Allah ialah Yesus, dan Yesus ini adalah Kristus. Nama
Yesus pada dasarnya mengacu kepada insani Putra Allah, menyatakan bahwa Putra
Allah adalah seorang manusia. Melalui inkarnasi Putra Allah menjadi manusia
yang bernama Yesus. Nama ini sama dengan Yeshua dalam bahasa Ibrani, yang berarti
Yehova Penyelamat kita atau Yehova keselamatan kita. Jadi, arti yang tersirat
dalam nama Yesus ini sangatlah kaya.
Tuhan Yesus juga adalah Kristus. Sebutan Kristus secara umum
mengacu kepada aspek sejarah Tuhan yang berkaitan dengan kebangkitan, sedangkan
nama Yesus mengacu kepada bagian sejarah-Nya yang berhubungan dengan inkarnasi dan
kehidupan insani. Kristus, persona yang telah bangkit, telah dijadikan Tuhan dari
semuanya dan Kepala dari semuanya. Allah telah menjadikan Dia Kepala gereja.
Jika kita membaca 1 Tesalonika 1 dengan teliti, kita akan nampak
bahkan dalam pasal yang pendek ini pun terdapat petunjuk-petunjuk tentang apa yang
telah dikerjakan oleh Bapa, apa yang sedang dilakukan oleh Putra, serta apa
yang telah dikerjakan oleh Roh dan yang masih akan terus dikerjakan. Dalam ayat
4 Paulus mengatakan tentang pemilihan: "Dan kami tahu, hai
Saudara-saudara yang dikasihi Allah bahwa Ia telah memilih kamu." Siapa yang memilih kita? Jelas bahwa
pemilihan bukan dirampungkan oleh Putra, melainkan Bapa. Menurut ayat 10, Putra
menyelamatkan kita. Ayat ini mengatakan bahwa Putra "menyelamatkan kita dari murka yang
akan datang". Perhatikanlah satu fakta bahwa dalam ayat ini
(menurut bahasa aslinya. Red.) kata "menyelamatkan" adalah dalam
bentuk kala kini (present
tense), sedangkan murka dikatakan sebagai sesuatu yang akan datang.
Penyelamatan terjadi sekarang ini, sedangkan murka masih akan datang. Titik
penting di sini ialah Putra merampungkan karya penyelamatan.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 4
No comments:
Post a Comment