Hitstat

18 November 2014

1 Tesalonika - Minggu 2 Selasa



Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:8-10


Kitab 1 Tesalonika membahas kehidupan yang kudus bagi hidup gereja. Dalam 1:1-3 terdapat susunan kehidupan semacam ini. Susunan ini mencakup pekerjaan iman, usaha kasih, dan ketekunan pengharapan. Ini berarti kehidupan yang kudus bagi hidup gereja terdiri dari pekerjaan iman, usaha kasih, dan ketekunan pengharapan. Dalam 1:4-10 terdapat asal usul kehidupan yang kudus ini bagi hidup gereja. Kehidupan semacam ini berasal dari pemberitaan firman dan penerimaan firman yang diberitakan itu. Karena itu, kita perlu membantu kaum beriman baru dengan menyampaikan firman Allah kepada mereka dalam kekuatan, dalam Roh Kudus, dan dalam keyakinan yang kokoh, serta dipadukan dengan cara hidup kita. Kemudian kaum beriman baru akan menerima firman ini dan mengikuti kita untuk meneladani Tuhan, dan dengan demikian menjadi teladan bagi kaum beriman lainnya. Inilah asal usul kehidupan yang kudus bagi hidup gereja.

Dalam ayat 9-10 memperlihatkan kepada kita perincian tentang kehidupan semacam ini: "Sebab mereka sendiri bercerita tentang kami, bagaimana sambutan kamu terhadap kami dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan benar, dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari surga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang." Dalam ayat-ayat ini kita menemukan tiga perincian sebagai isi dari kehidupan yang kudus bagi hidup gereja: berbalik dari berhala-berhala kepada Allah, melayani Allah yang hidup dan yang benar, dan menantikan kedatangan Putra-Nya dari surga. Ketiga hal ini merupakan unsur pokok dari kehidupan orang Kristen yang ditinjau dari segi lain. Berbalik dari berhala-berhala kepada Allah bukan saja meninggalkan ilah-ilah palsu, dengan setan dan roh jahat yang ada di balik berhala itu, tetapi juga dari segala hal yang bukan Allah. Ini digenapi dengan iman yang diinfuskan ke dalam orang beriman baru melalui mendengarkan firman Injil. Melayani Allah yang hidup dan benar ialah melayani Allah yang beraspek tritunggal, yakni Bapa, Putra, dan Roh, yang telah melalui proses menjadi hayat dan suplai hayat kaum beriman bagi kenikmatan mereka. Mereka harus mengalami Dia bukan hanya sebagai sasaran penyembahan tetapi juga sebagai Penyuplai almuhit yang hidup di dalam mereka. Hal ini digenapkan oleh kasih yang timbul dari dalam mereka dengan rasa manis atas suplai yang kaya dari Bapa melalui Putra di dalam Roh. Menantikan kedatangan Putra Allah dari surga adalah mengharapkan Dia yang telah melalui inkarnasi, kehidupan insani, penyaliban, masuk ke dalam kebangkitan, dan naik ke surga, kemudian serta yang akan datang kembali untuk menerima kaum beriman-Nya ke dalam kemuliaan. Inilah pengharapan yang menguatkan kaum beriman untuk berdiri teguh dalam iman mereka.

Biasanya kita berpikir bahwa tujuan Injil ialah memalingkan orang dari dosa kepada Allah. Tetapi penginjilan Paulus juga memalingkan orang dari berhala kepada Allah. Sekadar memalingkan orang dari dosa kepada Allah, belumlah cukup. Jika pemberitaan Injil kita hanya itu, niscaya pemberitaan kita lemah dan tidak memadai. Penginjilan yang hebat memalingkan orang dari dosa juga dari berhala. Memalingkan orang dari dosa kepada Allah jauh lebih mudah daripada memalingkan mereka dari berhala kepada Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 2

No comments: