Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:1-6
Pemilihan oleh Bapa, penyelamatan oleh Putra, lalu apa pekerjaan
Roh? Menurut pasal ini, Roh adalah untuk perkembangbiakan, untuk penyaluran.
Dalam ayat 5 Paulus menunjukkan kepada orang-orang Tesalonika bahwa Injil
sampai kepada mereka bukan hanya dengan perkataan, tetapi juga dengan kekuatan
dan Roh Kudus. Dalam ayat 6 dia mengingatkan bahwa mereka menerima firman
dengan sukacita Roh Kudus. Ayat-ayat ini menandakan bahwa Roh adalah untuk
penyaluran -- transmisi.
Ketika Paulus menulis 1 Tesalonika 1, pada lubuk batinnya ia
sangat memperhatikan Allah Tritunggal. Ia dibebani dengan pemilihan Bapa,
penyelamatan Putra, dan transmisi Roh. Nampak hal ini sangatlah penting bagi
kita.
Allah Tritunggal disalurkan atau ditransmisikan kepada kita
melalui firman. Dalam ayat 6 Paulus mengutarakan tentang menerima firman, dan dalam
ayat 8, menggemakan firman Tuhan. Tidak diragukan bahwa pada konsepsi Paulus
Allah Tritunggal hari ini terwujud sepenuhnya di dalam firman. Firman dapat diumpamakan
sebagai aki yang mengandung listrik. Sebagaimana aki merupakan perwujudan
listrik, begitu pula dalam bidang rohani bahwa firman Allah, aki ilahi, adalah
perwujudan Allah Tritunggal. Bapa, Putra, dan Roh semuanya terwujud dalam firman.
Ketika kita memberitakan firman Tuhan, Allah ditransmisikan kepada orang lain. Melalui
firman, Allah Tritunggal ditransmisikan kepada orang lain.
Sekitar tiga minggu lamanya Paulus tinggal bersama orang-orang
Tesalonika. Saya yakin bahwa selama minggu-minggu itu Paulus memberi tahu mereka
betapa Allah telah memilih mereka dalam kekekalan yang lampau. Ia pasti juga
memberi tahu mereka betapa pada suatu hari Allah Putra berinkarnasi, dilahirkan
di palungan dan diberi nama Yesus. Tentunya Paulus juga memberi tahu kaum
beriman Tesalonika betapa Yesus hidup di bumi, tersalib, dan dibangkitkan
sebagai Tuhan, Kepala, dan Kristus, dan Ia sekarang berada di surga, menjadi
Roh pemberi-hayat. Demikianlah Paulus memberitakan Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
Inilah Injilnya, firman yang diterima oleh orang-orang Tesalonika.
Kaum beriman baru di Tesalonika semuanya di dalam Allah
Tritunggal. Berhubung mereka di dalam Bapa dan Putra, maka mereka bukan lagi orang
kafir atau orang Yahudi. Mereka adalah kaum saleh. Mereka telah menjadi kaum
saleh di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Dalam 1:1 frase "di
dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus" bukan hanya menyatakan "mutu" gereja,
tetapi juga menyatakan "mutu" orang-orang Tesalonika. Ini bukan hanya
berarti bahwa gereja ada di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus, tetapi
juga orang-orang Tesalonika yang bukan lagi orang Yunani atau Yahudi, melainkan
kaum beriman, juga ada di dalam Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 4
No comments:
Post a Comment