Pembacaan Alkitab: 1
Tes. 1:1-3
Kita telah ditentukan oleh Bapa untuk menjadi anak-anak-Nya.
Sebagaimana dikatakan dalam Efesus 1:5, kita telah ditentukan dari semula untuk
menjadi anak-anak-Nya. Pada waktunya, Allah memanggil kita dan menggerakkan
kita dalam batin. Kemudian kita bertobat, percaya dalam Anak Allah, Yesus
Kristus, dan menerima Dia. Dengan menerima Kristus, kita dilahirkan kembali dan
menjadi anak-anak Allah. Kini, karena kita adalah anak-anak Allah, kita adalah
penyusun gereja, Tubuh Kristus. Karena kita, sebagai anak-anak Allah, adalah anggota
Kristus, maka 1 Tesalonika 1:1 mengatakan bahwa gereja tidak hanya di dalam
Allah Bapa, tetapi juga di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Sungguh menarik, dalam 1 Tesalonika 1:1 Paulus menyisipkan sebutan
Bapa setelah Allah dan sebutan Tuhan sebelum Yesus Kristus. Hanya mengatakan
Allah atau Yesus Kristus saja tidak cukup. Kita perlu mengatakan bahwa Allah
adalah Bapa kita dan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan kita. Andaikata Yesus Kristus
bukan Tuhan kita, maka kita tidak bersangkut-paut dengan-Nya secara riil.
Tetapi jika Yesus Kristus menjadi Tuhan kita, ini berarti kita ada di
dalam-Nya, secara organik bersatu dengan-Nya.
Bila kita menyeru nama Tuhan Yesus, kita jangan menyebut "Yesus"
saja, melainkan harus menyebut "Tuhan Yesus". Berseru kepada-Nya
dengan hanya menyebut "Yesus" itu menunjukkan kedunguan. Namun Tuhan berbelas
kasihan dan bersimpati terhadap kita. Ia tetap menanggapi bila kita berseru
"Yesus" bukan "Tuhan Yesus", sebab Dia mengetahui bahwa
sebenarnya kita berseru kepada-Nya sebagai Tuhan. Walaupun demikian, kita perlu
pengetahuan yang benar dalam menyeru nama Tuhan. Kita bukan mengatakan, "Yesus,
aku cinta kepada-Mu," melainkan mengatakan, "Tuhan Yesus, aku cinta kepada-Mu."
Alangkah manis menyeru nama Tuhan demikian.
Ketika Paulus mengatakan bahwa gereja berada di dalam Allah Bapa
dan Tuhan Yesus Kristus, ia menunjukkan bahwa kita dilahirkan dari Allah dan
dibawa ke dalam kesatuan organik dengan Kristus. Apa itu gereja? Gereja ialah
sekelompok manusia yang dilahirkan dari Allah dan yang dibawa ke dalam kesatuan
organik dengan Kristus.
Dalam ayat 2-3 Paulus selanjutnya mengatakan, "Kami selalu
mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami.
Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan
pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa
kita." Di sini kita nampak
bahwa ketika Paulus berdoa bagi gereja, ia bersyukur kepada Allah karena tiga hal:
pekerjaan iman, usaha kasih, dan ketekunan pengharapan. Iman di sini menunjukkan
sifat dan kekuatan pekerjaan. Pekerjaan kita ialah iman kita. Ini berarti sifat
dan kekuatan pekerjaan kristiani kita ialah iman. Kekuatan yang dengannya kita bekerja
dan sifat pekerjaan kita haruslah iman. Pekerjaan kristiani kita wajib
berdasarkan iman bukan berdasarkan pengetahuan, kecakapan, atau kekuatan
insani.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika,
Buku 1, Berita 1
No comments:
Post a Comment