Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:7-10
Dalam pasal 1 terdapat Allah Tritunggal
dan pemberitaan akan Allah Tritunggal di dalam firman, perwujudan-Nya. Firman ini
adalah Injil yang diterima oleh kaum beriman. Ketika orang-orang Tesalonika menerima
firman, mereka dilahirkan dari Allah dan bersatu dengan Kristus, sehingga
mereka menjadi gereja dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Kemudian apa yang
mereka lakukan? Mereka melayani Allah yang hidup. Kata melayani yang digunakan
dalam ayat 9 bersifat almuhit, meliputi segala sesuatu yang kita lakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Allah itu hidup, sebab Ia benar (sejati), bukan palsu. Dalam
1:9 Paulus membicarakan perihal melayani Allah yang hidup dan benar. Gereja di
Tesalonika tersusun dari kaum beriman yang melayani Allah yang hidup dan benar.
Ini pula yang kita lakukan hari ini. Fakta bahwa kita melayani Allah yang hidup
membuktikan bahwa kita ini di dalam Allah Bapa.
Tidak hanya demikian, dalam ayat 10
Paulus menunjukkan bahwa kita sedang menantikan kedatangan Putra Allah dari surga.
Kita melayani Allah yang hidup, dan sedang menanti kedatangan Putra-Nya, yang Ia
bangkitkan dari antara orang mati. Yesus, Putra Allah, menyelamatkan kita dari
murka yang akan datang. Walaupun murka itu akan datang kelak, namun Ia sekarang
terus menyelamatkan kita, dan Ia akan menyelamatkan kita sepenuhnya, sampai
suatu hari tidak ada murka lagi.
Melayani Allah yang hidup menunjukkan
bahwa kita ada di dalam Allah Bapa, dan menanti Putra-Nya menunjukkan bahwa
kita berada di dalam Tuhan Yesus Kristus. Karena itu, pelayanan dan penantian
kita menandakan bahwa kita adalah orang-orang di dalam Allah Bapa dan di dalam
Tuhan Yesus Kristus. Andaikan kita tidak ada di dalam Allah Bapa, kita tidak
akan melayani Allah yang hidup, dan kalau kita tidak di dalam Yesus Kristus,
Tuhan kita, kita juga tidak akan menantikan Dia.
Ketika merenungkan ayat 1, 9, dan 10,
kita nampak bahwa akhir pasal ini selaras dengan permulaannya. Pada permulaan Paulus
mengatakan bahwa gereja ada di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Pada akhir
pasal ini ia mengatakan tentang melayani Allah yang hidup dan menantikan
Putra-Nya. Inilah kehidupan yang kudus bagi hidup gereja, kehidupan yang
terdiri dari iman, kasih, dan pengharapan. Iman bekerja, kasih berusaha, dan pengharapan
bertekun.
Iman adalah fondasi susunan kehidupan yang kudus bagi hidup
gereja. Di atas fondasi ini ada pembangunan, inilah usaha kasih. Kemudian batu atap
atau batu puncak pembangunan ini adalah ketekunan pengharapan. Demikianlah terdapat
susunan lengkap kehidupan yang kudus bagi hidup gereja: pekerjaan iman, usaha
kasih, dan ketekunan pengharapan.
Setelah kita nampak hal-hal dasar dalam 1 Tesalonika 1 -- Allah
Tritunggal, firman sebagai perwujudan Allah Tritunggal, tanda di dalam Bapa dan
Tuhan Yesus Kristus, serta pekerjaan iman, usaha kasih, dan ketekunan
pengharapan -- barulah kita akan tahu beban yang terkandung di dalam roh Paulus
ketika menuliskan bagian firman ini.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 4
No comments:
Post a Comment