Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:1-6
Satu Tesalonika 1:1 menyinggung tentang Allah Bapa. Tambahan lagi,
dalam ayat 3 terdapat kalimat "di hadapan Allah dan Bapa kita".
Dalam ayat 10 Paulus mengungkapkan tentang Putra: "dan untuk menantikan
kedatangan Anak-Nya dari surga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati,
yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang." Dalam pasal ini Paulus dua kali menyebut Roh
Kudus. Ayat 5 mengatakan, "Sebab
Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja,
tetapi juga dalam kekuatan dan dalam Roh Kudus dan dalam suatu kepastian yang
kokoh" (Tl.). Dalam ayat 6 Paulus menunjukkan bahwa orang-orang
Tesalonika "dalam penindasan yang berat telah menerima firman itu
dengan sukacita Roh Kudus" (Tl.). Karena itu, dalam pasal ini terdapat Allah Tritunggal, yaitu Allah Bapa,
Allah Putra dan Allah Roh. Jadi, 1 Tesalonika 1 adalah pasal tentang Allah
Tritunggal.
Sebenarnya, seluruh Perjanjian Baru berkaitan
dengan Allah Tritunggal. Allah Tritunggal merupakan unsur penyusun Perjanjian
Baru. Dalam menyajikan hidangan, saudari memakai berbagai macam bahan makanan sebagai
unsur pembuat masakan mereka. Demikian pula, unsur-unsur tertentu digunakan sebagai
"komposisi" Perjanjian Baru. Unsur apa saja yang terdapat dalam 1 Tesalonika
1? Unsur yang paling dasar ialah Allah Tritunggal. Sama seperti daging adalah unsur
yang penting dalam resep makanan orang Amerika, maka Allah Tritunggal adalah
unsur yang terpenting dalam ramuan masakan rohani Paulus. Sebab itu, tidaklah heran
bahwa dalam 1 Tesalonika 1 kita dapat nampak dengan jelas Allah Tritunggal. Dalam
pasal ini dengan tegas Paulus membicarakan tentang Bapa, Putra, dan Roh.
Satu Tesalonika 1:1 maupun 2 Tesalonika
1:1 membicarakan gereja orang-orang Tesalonika. Ini menunjukkan bahwa gereja tersusun
dari orang berdosa yang telah diselamatkan dan dilahirkan kembali. Dari sejarah
kita tahu bahwa kota-kota Makedonia kuno, di mana Tesalonika berlokasi, dan Akhaya
tempat Korintus berlokasi, adalah jahat dan amoral, mungkin lebih jahat daripada
San Francisco hari ini. Orang-orang Tesalonika khususnya tidak mempunyai reputasi
baik; sebaliknya mereka terkenal berdosa, najis, dan amoral. Tetapi beberapa di
antara orang-orang Tesalonika ini telah beroleh selamat dan dilahirkan kembali,
dilahirkan dari Allah, melalui percaya di dalam Kristus. Hasilnya, di kota yang
jahat itu timbul sebuah gereja orang-orang Tesalonika di dalam Allah Bapa dan
Tuhan Yesus Kristus.
Menurut 1:1, gereja bukan hanya di
dalam Allah Bapa, tetapi juga di dalam Tuhan Yesus Kristus. Gereja memiliki
lokasi yang begitu menakjubkan, yakni di dalam Bapa dan di dalam Tuhan. Sebenarnya,
Allah Bapa dan Yesus Kristus adalah satu. Mereka adalah Bapa dan Tuhan kita. Bapa
ialah yang pertama dari Trinitas, dan Tuhan Yesus Kristus, Putra, adalah yang
kedua. Namun demikian, kita tidak boleh menganggap Bapa dan Putra sebagai dua persona
yang terpisah. Allah itu tritunggal, yakni Ia itu tiga tetapi satu. Memang,
Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah tiga; namun mereka itu satu. Ini memang di
luar kemampuan pengertian otak manusia. Oh, Allah kita, Allah Tritunggal,
sungguh ajaib! Allah Tritunggal ini diwahyukan dalam 1 Tesalonika 1. Selain
itu, gereja orang-orang yang beroleh selamat adalah di dalam Allah yang ajaib ini,
yaitu Bapa dan Tuhan Yesus Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika, Buku 1, Berita 5
No comments:
Post a Comment