Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:4-8
Dalam 1 Tesalonika 1:4 Paulus mengatakan, "Dan kami tahu, hai
Saudara-saudara yang dikasihi Allah bahwa Ia telah memilih kamu." Memilih di sini ditujukan kepada pemilihan
Allah sebelum dunia dijadikan untuk tujuan kekal-Nya (Ef. 1:4). Rasul tahu bahwa
saudara-saudara yang dikasihi Allah itu, dipilih oleh Allah secara demikian
untuk menggenapkan maksud hati-Nya. Rasul juga tahu bahwa orang-orang
Tesalonika termasuk di antara umat pilihan Allah, orang-orang pilihan-Nya.
Terpilihnya mereka itu telah dinyatakan sedemikian rupa sehingga rasul memiliki
kepastian bahwa orang beriman Tesalonika telah dipilih oleh Allah.
Fakta bahwa orang-orang Tesalonika
telah dipilih oleh Allah ternyata dari reaksi mereka terhadap Injil. Dari mana
kita tahu bahwa kita ini telah dipilih? Hal ini kita ketahui dari reaksi kita
terhadap Injil. Jika seseorang menolak Injil, ini berarti ia tidak dipilih oleh
Allah. Tetapi jika ia menerima Injil dengan positif, penerimaan itu adalah
pertanda atau petunjuk bahwa ia benar-benar telah dipilih Allah.
Dalam ayat 5 Paulus melanjutkan, "Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada
kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan
dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara
kamu oleh karena kamu." Para rasul tidak hanya memberitakan Injil, tetapi juga
memperhidupkannya. Pelayanan Injil mereka bukan hanya berupa kata-kata, tetapi
juga dilaksanakan dengan hidup yang memamerkan kekuatan Allah, hidup dalam Roh Kudus,
dan dalam kepastian iman mereka. Mereka adalah pola teladan dari kabar sukacita
yang mereka beritakan.
Dalam ayat 5, kata-kata kekuatan, Roh Kudus, dan kepastian yang
kokoh dikaitkan dengan kalimat "bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh
karena kamu". Nampaknya
tulisan Paulus di sini tidak logis dan mungkin membingungkan kita, bagaimana
kedua bagian ini dijadikan satu. Ayat ini justru mewahyukan bahwa apabila kita
ingin menginjil dalam kekuatan, Roh Kudus, dan kepastian yang kokoh, kita harus
menempuh satu kehidupan yang berpadanan dengan pemberitaan Injil. Cara hidup
kita harus sesuai dengan kekuatan, Roh Kudus, dan kepastian.
Dalam ayat 6 Paulus selanjutnya
berkata, "Dan kamu mengikuti teladan
kami dan teladan Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman
itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus." Karena para
pemberita Injil adalah teladan Injil itu, maka kaum beriman menjadi penurut
mereka. Hal ini membimbing kaum beriman mengikuti Tuhan, mengambil-Nya sebagai teladan
mereka (Mat. 11:29).
Dalam ayat 7-8 Paulus berkata, "sehingga kamu telah menjadi
teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya. Karena
dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja,
tetapi di semua tempat telah tersebar kabar tentang imanmu kepada Allah,
sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu." Di sini kita nampak bahwa pengikut-pengikut
rasul menjadi teladan bagi semua orang yang percaya. Mereka menurut teladan itu
dan kemudian mereka menjadi teladan bagi kaum beriman di propinsi Makedonia dan
Akhaya di Romawi.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika,
Buku 1, Berita 2
No comments:
Post a Comment