Pembacaan
Alkitab: Gal. 3:14
Dalam Kolose 3 dan 4 terdapat sejumlah hal yang
diatur dalam suatu urutan yang indah sekali, yang berkaitan dengan kehidupan
orang Kristen yang tepat. Kalau kita ingin menempuh kehidupan orang Kristen
yang tepat, pertama-tama kita harus memikirkan hal-hal yang di atas.
Mengikuti memikirkan hal-hal yang di atas ialah
pembaruan manusia baru. Pembaruan manusia baru sepenuhnya tergantung pada kita
memikirkan hal-hal yang di atas. Itu disebabkan tercakupnya suatu transmisi
rohani. Ketika kita memikirkan hal-hal yang di atas, kita membuka diri kita
kepada apa yang sedang terjadi di surga. Kita juga menanggapi dan bereaksi
terhadap ministri Kristus di surga. Dengan serentak Roh pemberi-hayat yang
almuhit itu mengalir ke dalam kita. Transmisi ini dapat digambarkan seperti
listrik. Di satu pihak, listrik berada di pusat pembangkit; di pihak lain,
listrik juga berada di rumah kita. Di antara kedua ujung ini — pusat pembangkit
dan rumah kita, terjadi suatu transmisi. Transmisi ini disebut aliran arus
listrik. Arus listrik sebenarnya adalah listrik itu sendiri yang sedang
bergerak. Seprinsip dengan itu, di antara Kristus di surga dan kita di bumi
terdapat suatu transmisi ilahi, aliran Roh pemberi-hayat. Melalui transmisi
ini, surga dan bumi dipertemukan. Mereka yang berpengalaman memahami bahwa ini
bukan suatu impian atau ketakhyulan agama, melainkan satu realitas ilahi,
surgawi, dan rohani. Listrik surgawi ini sedang mengalir dan menghubungkan
surga dengan bumi.
Roh pemberi-hayat almuhit adalah hasil penebusan
Kristus. Kristus menggenapkan penebusan tidak hanya untuk menyelamatkan kita
dari dosa, terlebih lagi untuk menyalurkan diri-Nya ke dalam kita sebagai Roh
pemberi-hayat. Puji Tuhan, di alam semesta terdapat suatu “listrik” yang ajaib,
surgawi, dan ilahi, yaitu Roh pemberi-hayat! Ketika kita membuka diri kita dan
memikirkan hal-hal yang di atas, Roh ini akan mentransmisikan kekayaan hayat
ilahi ke dalam kita. Satu hal yang perlu kita lakukan adalah “membuka saklar”,
dan arus surgawi akan mengalir. Cara untuk “membuka saklar” ialah memikirkan
hal-hal yang di atas. Hal ini menyebabkan transmisi surgawi berfungsi dalam
pengalaman kita untuk membawakan esens ilahi Kristus ke dalam kita. Semakin
banyak esens ini tertambah ke dalam diri kita, kita akan semakin mengalami pembaruan
manusia baru.
Pembaruan berbeda dengan pengajaran. Kita mungkin
diajar tentang Allah namun dalam diri kita tidak ada substansi ilahi yang
ditambahkan. Pembaruan tergantung pada transmisi substansi ilahi ke dalam kita.
Semakin banyak unsur ilahi tertambah ke dalam kita, kita akan semakin
diperbarui. Sasaran kita dalam pemulihan-Nya bukan hanya menyampaikan
ajaran-ajaran, tetapi juga membantu kaum beriman mengalami transmisi ilahi ini.
Dalam ministri ini kita ingin membagi-nikmatkan wahyu dari firman Allah.
Kemudian, ketika kaum saleh mendengar tentang kepercayaan (iman) ini dan
beriman dan membuka diri terhadap Tuhan, yakni “membuka saklar” melalui
memikirkan hal-hal yang di atas, mereka akan tersuplai oleh transmisi surgawi.
Pada suatu waktu kita mungkin merasa sumpek atau tertekan. Tetapi jika kita
terbuka kepada transmisi surgawi, kita akan dipenuhi dengan sukacita. Bahkan
kita akan berteriak dan memuji-muji Tuhan. Perubahan ini disebabkan adanya
transmisi surgawi yang membawakan unsur ilahi ke dalam diri kita. Inilah yang
menghasilkan pembaruan, yang mempengaruhi pikiran, emosi, dan tekad kita.
Penting sekali kita melihat dan memahami hubungan antara pembaruan manusia baru
dengan memikirkan hal-hal yang di atas.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 63
No comments:
Post a Comment