Pembacaan
Alkitab: Kol. 3:5-11
Pada waktu dilahirkan, seorang bayi sudah memiliki
semua organ fisik yang dibutuhkan. Namun, jika organ-organ itu ingin berfungsi
dengan normal, si bayi harus bertumbuh. Semakin bertumbuh, fungsi seorang anak
akan makin berkembang dan sempurna. Akhirnya, pada saat dewasa, fungsinya akan
sempurna sepenuhnya. Demikian pula prinsip pertumbuhan manusia baru di batin
kita. Ketika manusia baru tercipta di dalam roh kita, organnya telah lengkap.
Tetapi karena fungsinya belum sempurna, maka ia perlu bertumbuh dan diperbarui.
Akibat pertumbuhan dan pembaruan ialah menghasilkan pengetahuan. Pada
hakikatnya, pengetahuan yang penuh dalam 3:10 sama dengan berfungsi.
Pertumbuhan dan pembaruan manusia baru menghasilkan berfungsinya manusia baru.
Tanpa pengetahuan kita tidak dapat berfungsi. Kita bisa mengfungsikan
organ-organ kita tergantung pada pengetahuan. Sebagaimana semua anggota tubuh
jasmani kita berfungsi menurut pengetahuan, demikian juga manusia baru
berfungsi ketika ia diperbarui kepada pengetahuan yang penuh. Pembaruan manusia
baru yang menghasilkan pengetahuan itu berarti pembaruan menghasilkan fungsi.
Kalau manusia baru kurang bertumbuh dan kurang diperbarui, ia akan kurang dapat
berfungsi. Ini berarti walaupun manusia baru telah tercipta, fungsinya masih
belum sempurna. Karena itu, manusia baru harus bertumbuh, berkembang, dan
diperbarui. Kemudian, sebagai akibat pembaruan ini, fungsinya akan menjadi
sempurna.
Sekarang kita harus maju ke depan untuk nampak
bahwa pembaruan ini sesuai dengan gambar Allah, Pencipta manusia baru. Dengan
kata lain, pembaruan manusia baru adalah menurut Kristus, sebab Dialah gambar
dan ekspresi Allah. Ketika kita memikirkan hal-hal yang di atas, terbukalah
jalan bagi manusia beru untuk menyebarluaskan unsur-unsur ilahi dari roh kita
ke dalam jiwa kita. Penyebarluasan unsur ilahi dalam batin kita ini adalah
menurut Kristus, yang adalah gambar, ekspresi Allah. Semakin banyak pembaruan
terjadi di dalam jiwa kita, kita akan semakin mampu mengekspresikan Allah.
Dengan kata lain, semakin banyak pembaruan yang kita alami di dalam jiwa, kita
akan semakin memiliki gambar Kristus.
Bagaimanakah kita, kaum beriman Perjanjian Baru,
dapat dalam pelaksanaan merealisasikan kehidupan manusia baru yang universal?
Di antara orang Kristen yang memikirkan hal-hal yang di bumi, tidak ada
pembaruan manusia baru dan tidak mungkin dalam pelaksanaannya menempuh
kehidupan manusia baru. Tetapi ketika kita memikirkan hal-hal yang di atas,
manusia baru akan spontan bertumbuh dan diperbarui di batin kita. Ini membuat
seluruh diri kita diperbarui dan diubah. Kemudian, di mana saja kita berada,
kita dapat memiliki pelaksanaan manusia baru. Akhir-akhir ini saya mendengar
ada seorang saudara muda yang bertugas di angkatan laut yang mengunjungi
beberapa gereja di Timur Jauh. Ia menikmati persekutuan yang baik sekali dengan
kaum saleh di kawasan tersebut. Sudah pasti, saudara ini telah mengalami
kehidupan manusia baru. Walau ia berasal dari Amerika Serikat, tetapi ia dapat
tercelup di dalam roh persekutuan dengan begitu banyak orang kudus dari kawasan
Timur.
Sasaran Allah ialah memiliki satu manusia baru,
yang akhirnya akan rampung di dalam Yerusalem Baru. Karena itu, Yerusalem Baru
akan menjadi perampungan akhir dari satu manusia baru. Ketika kita berada di
Yerusalem Baru, kita akan menikmati kehidupan satu manusia baru yang universal.
Hari ini kita boleh mencicipi kenikmatan ini melalui memikirkan hal-hal yang di
atas, dan membukakan sebuah jalan bebas bagi manusia baru dalam roh kita untuk
menyebar luas ke dalam seluruh diri kita.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 3, Berita 62
No comments:
Post a Comment