Pembacaan Alkitab: 1 Tes. 1:1-5
Sekalipun Kitab 1 dan 2 Tesalonika dituliskan kepada kaum beriman
baru, namun kitab-kitab ini sering menggunakan istilah yang amat dalam. Baik
Kitab 1 maupun 2 Tesalonika dimulai dengan cara yang hampir sama: "Dari
Paulus, Silwanus dan Timotius. Kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di
dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus." Dari kebanyakan surat yang ditulis oleh
Paulus, hanya kedua surat ini yang memuat ungkapan yang demikian, "gereja
yang di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus". Jangan menerima ungkapan
ini begitu saja, tetapi carilah artinya. Jika kita menelitinya demikian, kita
akan mengetahui bahwa mengatakan gereja di dalam Allah merupakan hal yang amat dalam.
Pemikiran ini tidak dapat dijumpai dalam Perjanjian Lama. Allah tidak pernah memberi
tahu umat-Nya, yakni bani Israel bahwa mereka berada di dalam Allah. Tetapi
dalam Perjanjian Baru ada dua surat yang memberi tahu kita bahwa gereja ada di dalam
Allah. Kita perlu mempelajari makna sebenarnya tentang gereja di dalam Allah.
Alangkah agungnya, gereja ada di dalam Allah!
Dalam Kitab 1 Korintus Paulus mengatakan
gereja di Korintus. Ia juga mengatakan tentang gereja-gereja di Makedonia. Baik
dalam Kitab 1 maupun 2 Tesalonika, lokasi gereja bukan sebuah kota, melainkan
Allah. Tidak hanya demikian, gereja ada di dalam Allah Tritunggal. Hal ini ditunjukkan
oleh fakta bahwa Paulus mengatakan, "Yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan
Yesus Kristus." Pelengkap dari kata depan "dalam" ialah Allah
Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Bapa dan Putra itu dua, namun juga satu. Gereja berada
dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus berarti berada di dalam Allah
Tritunggal.
Allah yang diwahyukan dalam Perjanjian Baru bukan sekadar Allah
Sang Pencipta; Ia pun Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus kita. Ia telah menempuh
proses inkarnasi, kehidupan insani, penyaliban, dan kebangkitan. Nama Yesus
menunjukkan inkarnasi, dan gelar Kristus menunjukkan kebangkitan. Tanpa berinkarnasi,
bagaimana Allah dapat menjadi Yesus? Tanpa masuk ke dalam kebangkitan,
bagaimana Ia dapat menjadi Kristus? Allah yang telah mengalami inkarnasi dan kebangkitan
kini menjadi hayat kita di dalam roh. Gereja adalah suatu kesatuan dalam Allah
yang demikian, yaitu Allah Tritunggal.
Walaupun gereja di Tesalonika itu baru, namun orang-orang
Tesalonika harus paham bahwa gereja berada di dalam Allah. Mereka yang di dalam
gereja muda ini perlu nampak bahwa gereja berada di dalam Allah Tritunggal,
Allah yang adalah Bapa kita dan Tuhan kita. Kitab 1 dan 2 Tesalonika bukan
ditulis kepada perorangan, melainkan kepada gereja di dalam Allah Tritunggal.
Inilah alasan kita membicarakan kehidupan yang kudus bagi hidup gereja. Kedua
kitab ini ditujukan kepada gereja, dan gereja ada di dalam Allah Tritunggal
yang telah melalui proses.
Sumber:
Pelajaran-Hayat 1 Tesalonika,
Buku 1, Berita 3
No comments:
Post a Comment