Pembacaan
Alkitab: Yoh. 20:22; Kis. 1:8
Doa
baca: “Tetapi kamu akan menerima kuasa bilamana Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-saksi-Ku di Yerusalem dan di
seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis. 1:8)
Dua Aspek Roh Kudus
Dalam Injil Markus kita nampak Tuhan Yesus sebagai
penabur, benih, Dia yang membawa murid-murid-Nya ke atas salib dan mengakhiri
mereka, dan Dia yang membawa mereka ke dalam kebangkitan. Injil Markus berakhir
dengan kenaikan Tuhan. Untuk melihat bagaimana murid-murid merupakan kelanjutan
dari Tuhan Yesus dan menemukan apa yang Tuhan kerjakan setelah kenaikan-Nya,
kita perlu Kitab Kisah Para Rasul. Empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya,
Tuhan menyuruh para murid untuk tinggal di Yerusalem supaya Roh Kudus turun ke
atas mereka. Turunnya Roh ke atas murid-murid adalah untuk kuasa, bukan untuk
hayat. Dalam Yohanes 20 kita mempunyai Roh yang di batin untuk hayat; dalam
Kisah Para Rasul 1 kita memiliki Roh yang di luar untuk kekuatan, untuk
baptisan. Ketika seseorang dibaptis, dia tidak minum air, melainkan dicelup ke
dalam air. Dalam cara yang sama, baptisan di dalam Roh Kudus adalah perihal Roh
turun ke atas kita secara luaran sehingga kita bisa memiliki kekuatan.
Pada Tuhan Yesus kita juga nampak dua aspek dari Roh
Kudus ini. Pertama, Tuhan dikandung dari Roh Kudus (Luk. 1:35; Mat. 1:18, 20).
Kemudian pada usia tiga puluh ketika Dia keluar untuk melayani, Roh Kudus turun
ke atas Dia, dan Dia dibaptis dalam Roh Kudus (Luk. 3:21-22). Tuhan dikandung
oleh Roh adalah perihal Roh itu secara esensial, tetapi dibaptisnya Dia dalam
Roh Kudus adalah perihal Roh turun ke atas Dia secara ekonomikal. Ketika Tuhan
Yesus dikandung dari Roh Kudus secara esensial, maka Roh itu menjadi esens dari
apa adanya Dia. Dia juga menerima esens insani dari perawan Maria, maka Dia
dilahirkan sebagai Manusia-Allah, yang adalah bagi eksistensi-Nya. Tetapi untuk
melaksanakan ekonomi (pengaturan) Allah, ketika memulai ministri-Nya, Dia
memerlukan Roh Allah turun ke atas-Nya secara ekonomikal.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 67
No comments:
Post a Comment