Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:3-11
Doa baca: “Dengan demikian, kepada kamu akan
dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan
Juruselamat kita, Yesus Kristus.” (2 Ptr. 1:11)
Masuk ke
Dalam Kerajaan Allah melalui Pertumbuhan Kristus di Dalam Kita
Kita semua perlu dikosongkan dari segala sesuatu
selain Kristus yang menduduki kita. Apa adanya kita perlu dibongkar bagi Tuhan
Yesus. Menurut Alkitab, merendahkan diri kita adalah mengosongkan diri kita.
Kita perlu mengosongkan diri kita sehingga semua ruangan dalam diri kita akan
tersedia bagi pertumbuhan Tuhan Yesus di dalam kita. Mengosongkan diri dan
memberikan semua tempat di dalam kita kepada Tuhan Yesus adalah masuk ke dalam
Kerajaan Allah. Kita tidak seharusnya menganggap kerajaan sebagai ruang lingkup
materi yang akan kita masuki suatu hari setelah syarat-syaratnya digenapi. Ini
adalah konsepsi tradisional Kerajaan Allah, bukan pengajaran mengenai kerajaan
dalam Perjanjian Baru.
Dalam Matius 13 dan Markus 4 kita nampak Tuhan Yesus
sebagai penebus datang untuk menaburkan diri-Nya sendiri ke dalam kita sebagai
tanah. Dia berharap kita akan mengosongkan diri kita, membongkar diri kita, dan
memberikan Dia tempat untuk bertumbuh di dalam kita. Pertumbuhan Kristus di
dalam kita adalah masuknya kita ke dalam kerajaan. Alasan mengatakan ini adalah
jalan masuk kita ke dalam kerajaan, adalah karena pertumbuhan ini merupakan perkembangan
kerajaan. Ketika kita mengembangkan kerajaan, kita memasukinya. Karena itu,
kerajaan bukanlah ruang lingkup materi. Sebaliknya, kerajaan adalah masalah
Kristus bertumbuh di dalam diri kita. Allah telah memilih kita di dalam
Kristus, dan Dia telah memberikan Kristus sebagai pengganti yang universal.
Sekarang kita perlu bekerja sama dengan Tuhan dengan membongkar diri kita
sendiri sehingga Dia dapat bertumbuh dengan bebas di dalam diri kita. Jika kita
melakukan hal ini, kita akan berada dalam manifestasi kerajaan pada zaman yang
akan datang dan berada dalam realitas kerajaan hari ini.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 66
No comments:
Post a Comment