Hitstat

30 January 2019

Markus - Minggu 34 Rabu


Pembacaan Alkitab: 2 Ptr. 1:3-11
Doa baca: “Dengan demikian, kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.” (2 Ptr. 1:11)


Masuk ke Dalam Kerajaan Allah melalui Pertumbuhan Kristus di Dalam Kita


Kita semua perlu dikosongkan dari segala sesuatu selain Kristus yang menduduki kita. Apa adanya kita perlu dibongkar bagi Tuhan Yesus. Menurut Alkitab, merendahkan diri kita adalah mengosongkan diri kita. Kita perlu mengosongkan diri kita sehingga semua ruangan dalam diri kita akan tersedia bagi pertumbuhan Tuhan Yesus di dalam kita. Mengosongkan diri dan memberikan semua tempat di dalam kita kepada Tuhan Yesus adalah masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kita tidak seharusnya menganggap kerajaan sebagai ruang lingkup materi yang akan kita masuki suatu hari setelah syarat-syaratnya digenapi. Ini adalah konsepsi tradisional Kerajaan Allah, bukan pengajaran mengenai kerajaan dalam Perjanjian Baru.

Dalam Matius 13 dan Markus 4 kita nampak Tuhan Yesus sebagai penebus datang untuk menaburkan diri-Nya sendiri ke dalam kita sebagai tanah. Dia berharap kita akan mengosongkan diri kita, membongkar diri kita, dan memberikan Dia tempat untuk bertumbuh di dalam kita. Pertumbuhan Kristus di dalam kita adalah masuknya kita ke dalam kerajaan. Alasan mengatakan ini adalah jalan masuk kita ke dalam kerajaan, adalah karena pertumbuhan ini merupakan perkembangan kerajaan. Ketika kita mengembangkan kerajaan, kita memasukinya. Karena itu, kerajaan bukanlah ruang lingkup materi. Sebaliknya, kerajaan adalah masalah Kristus bertumbuh di dalam diri kita. Allah telah memilih kita di dalam Kristus, dan Dia telah memberikan Kristus sebagai pengganti yang universal. Sekarang kita perlu bekerja sama dengan Tuhan dengan membongkar diri kita sendiri sehingga Dia dapat bertumbuh dengan bebas di dalam diri kita. Jika kita melakukan hal ini, kita akan berada dalam manifestasi kerajaan pada zaman yang akan datang dan berada dalam realitas kerajaan hari ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 66

No comments: