Hitstat

24 January 2019

Markus - Minggu 33 Kamis


Pembacaan Alkitab: Mrk. 1:16-20
Doa baca: “Yesus berkata kepada mereka, ‘Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” (Mrk. 1:17)


Mengikuti Tuhan


Kerajaan Allah di satu pihak adalah bagi penggenapan tujuan kekal Allah; di pihak lain, Kerajaan Allah adalah bagi kenikmatan kita. Umat Allah telah ditentukan oleh Dia untuk menjadi tanah di mana Kristus akan ditaburkan sebagai benih dan di mana Dia akan bertumbuh bagi perkembangan Kerajaan Allah. Namun, umat Allah jatuh; mereka sakit, tercemar, lumpuh, mati sebelah, rusak, tuli, bisu, buta, dan bahkan mati secara rohani. Sebelum kita beroleh selamat, kita semua adalah tanah jenis ini.

Dalam Markus 1, Tuhan Yesus mulai mengumpulkan tanah. Segera setelah Tuhan datang ke Galilea untuk memberitakan Injil, Injil Markus mencatat Tuhan memanggil empat orang muridNya: Simon, Andreas, Yakobus, dan Yohanes (1:16- 20). Keempat orang yang Tuhan kumpulkan itu menjadi tanah yang ke dalamnya Dia menaburkan diri-Nya sebagai benih kerajaan. Ketika Tuhan mengumpulkan murid-murid-Nya dalam 1:16-20, Dia menginginkan murid-murid melakukan apa? Ayat 16 mengatakan bahwa Simon dan Andreas sedang “menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan”. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia” (ayat 17). Segera mereka meninggalkan jala mereka dan mengikuti Dia (ayat 18). Setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, Ia melihat Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Dia memanggil mereka, dan mereka “meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengi kuti Dia” (ayat 20). Mereka meninggalkan jala mereka, perahu mereka, ayah mereka, dan bahkan laut. Mereka meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti Yesus. Mengikuti Yesus bukanlah meniru Dia, mengerjakan apa saja yang Yesus lakukan. Mengikuti Yesus adalah diletakkan ke dalam “kantong”-Nya bagi tujuan penaburan diri-Nya sendiri ke dalam kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 65

No comments: