Pembacaan
Alkitab: Gal. 2:19-20
Doa
baca: “Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum
Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus
yang hidup di dalam aku. Hidup yang sekarang aku hidupi secara jasmani adalah
hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan
diri-Nya untuk aku.” (Gal. 2:19-20)
Disalibkan, Dikuburkan, dan Dibangkitkan
Bersama Kristus
Ada sebuah fakta, yaitu kita telah diletakkan di dalam
Kristus sebelum dunia dijadikan, maka kita juga berada di dalam Dia ketika Dia
disalibkan. Ketika Dia naik ke atas salib, kita juga naik bersama-Nya. Dia mati
di atas salib bersama kita. Inilah alasan Paulus dapat berkata, “Aku telah
disalibkan dengan Kristus” (Gal. 2:19b). Injil Markus terutama mewahyukan
persona Kristus. Injil ini memang tidak mengatakan apa-apa tentang
kelahiran-Nya, tetapi Injil ini menekankan kematian dan kebangkitan-Nya. Dalam
Injil Markus para murid berdebat tentang siapakah yang terbesar. Tetapi dalam
Kisah Para Rasul 1 tidak ada seorang pun yang peduli tentang siapakah yang terbesar.
Sebaliknya, mereka sehati berdoa secara terus-menerus selama sepuluh hari.
Mereka dapat mengalami hal ini hanya dengan menikmati Kristus yang bangkit di
dalam mereka sebagai hayat mereka. Dalam Kisah Para Rasul 2, kuasa dari tempat
tinggi menaungi murid-murid. Hasilnya, mereka menjadi pertambahan,
perkembangan, perbesaran, dan kelanjutan Tuhan Yesus. Dia telah membawa mereka
melalui kematian dan kebangkitan-Nya, dan Dia telah menggarapkan diri-Nya
sendiri ke dalam mereka.
Allah menginginkan kita untuk dijenuhi olehNya dan
dengan-Nya sehingga kita dapat menempuh hidup bagi penyaluran ilahi. Kemudian
kita akan menaburkan hayat ilahi ini ke dalam orang lain bagi penyaluran lebih
lanjut Allah Tritunggal. Mengenai hal ini, kita semua perlu revolusi dalam
konsepsi dan kehidupan kita sehingga kita dapat dibawa ke dalam hayat yang
sesuai dengan ekonomi Perjanjian Baru Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 63
No comments:
Post a Comment