Pembacaan
Alkitab: Mrk. 1:14-18
Doa
baca: “Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea
memberitakan Injil Allah.” (Mrk. 1:14)
Injil, Kerajaan, dan Allah
Kebudayaan manusia telah ada selama lebih dari empat
ribu tahun. Salah satu aspek dari kebudayaan ini adalah agama Yahudi, agama
yang kuat, yang dibentuk menurut firman kudus Allah. Ketika Tuhan Yesus berada
di bumi, orang Yahudi yang saleh sangat terikat dengan agama ini. Dengan latar
belakang seperti ini, Tuhan Yesus datang dalam ministri-Nya untuk menaburkan
diri-Nya sendiri sebagai benih ke dalam umat pilihan Allah. Dia hidup dan
menunaikan ministri di pusat populasi dunia. Baik secara geografis maupun secara
budaya, bangsa Yahudi adalah pusat dari bumi yang berpenghuni. Ke pusat inilah
Tuhan Yesus datang untuk menaburkan diri-Nya sendiri. Memang, Perjanjian Baru
mengatakan bahwa Yesus Kristus datang untuk menyelamatkan orang dosa (1 Tim.
1:15). Namun, dalam Injil Markus kita nampak bahwa Tuhan Yesus datang untuk
memberitakan Injil Allah (1:14). Frase “Injil Allah” bukan hanya berarti Injil
ini milik Allah, karena itu disebut Injil Allah. Arti utamanya ialah Injil ini
berasal dari Allah sendiri. Karena itu, memberitakan Injil Allah sesungguhnya
berarti memberitakan Allah.
Injil yang diberitakan Tuhan Yesus adalah Injil
Kerajaan Allah. Kerajaan Allah adalah diri Allah sendiri. Injil adalah
kerajaan, dan kerajaan adalah Allah. Injil, kerajaan, dan Allah tidaklah
terpisah; sebaliknya, ketiganya adalah satu. Kita seharusnya memberitakan Allah
sebagai kerajaan, dan Kerajaan Allah sebagai Injil. Kita seharusnya tidak
berpikir bahwa di samping Kerajaan Allah atau selain Kerajaan Allah, ada
sesuatu yang disebut Injil. Kita pun tidak seharusnya berpikir bahwa di samping
Allah ada yang disebut kerajaan. Injil adalah Kerajaan Allah dan kerajaan
sesungguhnya adalah Allah itu sendiri. Karena itu, Tuhan Yesus datang untuk
memberitakan Injil Allah, yang adalah Injil Kerajaan Allah. Sekarang kita harus
maju untuk membahas cara Tuhan Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 64
No comments:
Post a Comment