Hitstat

04 August 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 13 Selasa


Pembacaan Alkitab: Kis. 8:26-40
Kidung #742


Baptisan Air dan Roh


Doa baca: “Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata pejabat istana itu, 'Lihat, di situ ada air; apakah ada halangan bagiku untuk dibaptis?'” (Kis. 8:36)


Dalam Kisah Para Rasul 8, terdapat perkara tentang seorang bukan Yahudi yang percaya kepada Tuhan. Dari Yesaya 53 Filipus “memberitakan Injil tentang Yesus kepadanya” (ayat 35). Kemudian, “Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata istana itu: Lihat, di situ ada air; apakah ada halangan bagiku untuk dibaptis?” (ayat 36). Fakta bahwa pejabat istana Etiopia itu memiliki reaksi yang demikian ketika ia melihat air, menunjukkan bahwa Filipus dalam pemberitaan Injilnya pasti memberitakan baptisan air kepadanya. Jika Filipus tidak mengatakan apa pun tentang baptisan, tidak mungkin orang Etiopia itu memiliki reaksi yang demikian.

Dalam kasus Injil ini, hal baptisan air secara khusus ditekankan, tetapi tidak disebutkan tentang baptisan Roh. Ini seharusnya memberi kita suatu petunjuk yang kuat bahwa kita harus memperhatikan baptisan air, yang melambangkan kesatuan kaum beriman dengan kematian dan kebangkitan Kristus (Rm. 6:5; Kol. 2:12), dan juga baptisan Roh. Baptisan Roh menghasilkan realitas kesatuan kaum beriman dengan Kristus dalam hayat di aspek esensial, dan dalam kuasa di aspek ekonomikal. Baptisan air adalah pemastian kaum beriman atas realitas Roh. Keduanya diperlukan (10:47), dan tidak bisa saling menggantikan. Seluruh kaum beriman dalam Kristus seharusnya secara tepat memiliki keduanya, sama seperti umat Israel dibaptis dalam awan (yang melambangkan Roh itu) juga dibaptis dalam laut (yang melambangkan air), seperti yang disebukan dalam 1 Korintus 10:2.

Melalui baptisan air dan Roh yang demikianlah kaum beriman dalam Kristus dilahirkan kembali ke dalam Kerajaan Allah, ke dalam alam hayat ilahi dan pemerintahan ilahi (Yoh.3:3, 5), sehingga mereka dapat hidup dengan hayat kekal Allah dalam Kerajaan-Nya yang abadi.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 24

No comments: