Pembacaan
Alkitab: Kol. 1:24; Yes. 53:3-5
Memang, selama Tuhan Yesus berada di bumi, orang-orang Yahudi adalah umat
Allah. Bukankah mereka setiap hari mempersembahkan kurban kepada Allah? Bukankah
mereka memiliki bait yang dibangun menurut wahyu dan petunjuk Allah? Jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan ini ialah, “ya”. Tetapi pada suatu hari, Yesus datang.
Dia tidak memperhatikan bait seperti cara agamawan Yahudi. Ketika
murid-murid-Nya mengagumi bangunan bait itu, Dia berkata, “Kamu melihat semuanya itu? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, tidak
satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya
akan diruntuhkan” (Mat. 24:2). Siapakah yang berani berkata demikian? Jika
Anda berada di situ dan mengucapkan perkataan ini, orang-orang Yahudi akan
membunuh Anda. Itulah sebabnya mereka menganiaya Tuhan Yesus.
Hari ini juga demikian. Jika kita menginjil hanya untuk
mendapatkan jiwa dan menyelamatkan orang dari neraka, kita mungkin tidak akan
banyak menderita. Faktanya, kita mungkin akan disambut baik di mana-mana.
Tetapi, jika kita menginjil dengan sasaran untuk membangun Tubuh, kita harus
siap menderita, bahkan ditentang dan dianiaya. Agama tidak menyetujui
pembangunan Tubuh. Beberapa orang Kristen bahkan berdusta tentang kita,
menggolongkan kita dengan orang-orang bidah dan jahat, pergerakan penghujat Tuhan.
Dalam 2 Korintus 6:8 Paulus mengatakan bahwa dia telah mengalami “diumpat atau
dipuji”. Jika ketika Anda melayani Tuhan, Anda hanya menerima pujian dari orang
lain, saya akan meragukan kesetiaan Anda kepada Tuhan. Jika Anda setia kepada
Tuhan, agama hari ini akan mengkritik Anda dan menyebarkan berita jahat tentang
Anda.
Renungkan apa yang dilakukan Paulus sewaktu ia masih disebut
Saulus dari Tarsus. Dia adalah seorang tokoh dalam agamanya, dan ia melakukan
setiap perkara yang mungkin dilakukan untuk mengambil keuntungan dari agama
itu. Tetapi, dalam perjalanannya ke Damsyik ia telah ditangkap oleh Tuhan.
Setelah bertobat, apa saja yang ia lakukan adalah meruntuhkan agama. Paulus
adalah orang yang berani. Tuhan Yesus membatalkan hari Sabat, tetapi Paulus
membatalkan sesuatu yang lebih penting pada agama Yahudi, yaitu sunat.
Orang-orang Yahudi mempermasalahkan Paulus karena ia mengajar orang-orang untuk
menghentikan praktek sunat. Jika Paulus hanya memperhatikan masalah mendapatkan
jiwa, ia tidak akan menyalahi orang. Paulus tidak berkata, “Aku harus membuka
semua pintu. Sebab itu, aku tidak akan mengatakan apa-apa tentang sunat. Aku tidak
akan mengatakan apa-apa yang bertentangan dengan agama Yahudi. Demi mendapatkan
jiwa, aku harus memelihara hubungan yang baik dengan umat beragama itu.” Jika
Paulus hanya memperhatikan penyelamatan jiwa, dia akan mempraktekkan hal itu. Tetapi
karena dia adalah untuk pembangunan Tubuh, maka dia tidak bisa melakukan hal itu.
Demi menghasilkan dan membangun Tubuh Kristus, Paulus telah mengambil bagian
dalam penderitaan Kristus.
Kita perlu menggenapkan apa yang kurang pada penderitaan Kristus
untuk Tubuh Kristus, gereja. Saya dapat bersaksi, saya telah diserang dan ditentang
justru karena saya mempertahankan pemulihan hidup gereja. Jika Anda memilih
untuk berdiri bagi gereja, bersedialah menghadapi serangan, kesalahpahaman, dan
desas-desus. Banyak hal jahat akan dikatakan orang tentang Anda. Alasan hal ini
ialah masalah gereja mengguncangkan kuasa kegelapan. Sebab itu, orang-orang
yang berdiri bagi gereja harus siap menerima serangan musuh. Tuhan Yesus berkata,
“Di atas batu karang ini Aku akan
mendirikan gereja-Ku dan pintu alam maut tidak akan menguasainya” (Mat. 16:18 Tl.).
Perkataan ini menunjukkan bahwa pintu alam maut, kuasa kegelapan, akan
melakukan segala hal untuk menggagalkan pembangunan gereja. Puji Tuhan, Dia telah
berjanji bahwa pintu alam maut tidak akan menang!
Sumber:
Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 12
No comments:
Post a Comment