Hitstat

02 May 2014

Kolose - Minggu 5 Jumat



Pembacaan Alkitab: Kol. 1:15-19


Kolose 1:16 mengatakan, “segala sesuatu diciptakan . . . untuk Dia” (LAI). Istilah “Untuk Dia” lebih baik diterjemahkan “kepada Dia”. Segala sesuatu telah diciptakan di dalam Kristus, melalui Kristus, dan akhirnya, kepada Kristus. Ungkapan ini menunjukkan bahwa Kristus mempunyai hubungan yang subyektif dengan penciptaan. Penciptaan tidak saja untuk Dia, juga kepada-Nya, berarti segala sesuatu terampungkan di dalam Dia. Tiga presosisi: di dalam, melalui, dan untuk (kepada), dipakai Paulus untuk menandaskan hubungan Kristus yang subyektif dengan penciptaan. Penciptaan terjadi di dalam kuat kuasa persona Kristus, terjadi melalui Dia sebagai sarana yang aktif, dan kepada Dia sebagai perampungannya. Hubungan yang demikian benar-benar bersifat subyektif. Karena hubungan-Nya yang subyektif dengan penciptaan, maka Kristus mengekspresikan Allah dalam penciptaan. Penciptaan mengekspresikan ciri-ciri Kristus yang adalah gambar Allah yang tidak kelihatan.

Dalam ayat 17 Paulus berkata lebih lanjut, “segala sesuatu menyatu di dalam Dia”. Ini berarti segala sesuatu ada bersama Kristus, dengan Kristus sebagai inti pengikatnya. Ciptaan berkelangsungan di dalam Kristus, ini adalah petunjuk lebih lanjut bahwa Kristus berkaitan dengan ciptaan secara subyektif.

Membedakan kata “ada”, “terdiri”, dan “berkelangsungan” adalah penting. Kolose 1:17 tidak mengatakan segala sesuatu “ada” atau “terdiri” di dalam Dia, melainkan “berkelangsungan” di dalam Dia. Ada berarti berada atau eksis; terdiri berarti tersusun atau terkonstitusi, dan berkelangsungan berarti berkaitan bersama demi ke-beradaan (eksistensi). Bayangkan sebuah roda dengan pelek, jari-jari dengan poros roda. Semua jari-jari “berkelangsungan” dalam pusat roda. Satu-satunya cara agar jari-jari itu berkelangsungan ialah berkaitan bersama pada poros roda yang berada di tengah-tengah roda. Hal ini mengilustrasikan hubungan Kristus dengan penciptaan yang berkenaan dengan fakta bahwa segala sesuatu berkelangsungan di dalam Dia.

Kita telah menunjukkan bahwa segala sesuatu ada di dalam Kristus, melalui Kristus, dan kepada Kristus. Tidak ada satu pun yang boleh dianggap terpisah dari Dia. Segala sesuatu dijadikan di dalam kuat kuasa hakiki persona Kristus, melalui yang aktif, dan kepada Dia sebagai sasaran yang sempurna. Tidak hanya demikian, segala sesuatu berkelangsungan, berkaitan bersama di dalam Dia sebagai poros roda. Karena segala sesuatu diciptakan di dalam Kristus, melalui Kristus, dan kepada Kristus, dan karena segala sesuatu berkelangsungan di dalam Kristus, maka Allah dapat terekspresi di dalam penciptaan melalui Kristus yang adalah gambar Allah yang tidak kelihatan.

Dalam 1:19 Paulus berkata, “Karena seluruh kepenuhan berkenan tinggal di dalam Dia” (Tl.). Kepenuhan di dalam ayat ini mengacu kepada gambar Allah dalam ayat 15. Gambar Allah yang tidak kelihatan itu adalah ekspresi penuh dari Allah yang tidak kelihatan. Kepenuhan tinggal di dalam Kristus berarti segala ekspresi Allah, yaitu segala gambar-Nya, berkenan tinggal di dalam Kristus.

Ayat 15-19 membentuk satu bagian dari Surat Kolose. Dalam bagian ini Kristus diwahyukan sebagai yang utama baik dalam ciptaan lama maupun dalam ciptaan baru. Selaku persona yang utama dalam kedua ciptaan Allah, Kristus adalah ekspresi Allah. Allah terekspresi di dalam Dia, sebab segala sesuatu telah dijadikan di dalam Dia, melalui Dia, dan untuk Dia, serta berkelangsungan hidup di dalam Dia. Ini benar-benar tidak saja untuk ciptaan lama, lebih-lebih untuk ciptaan baru. Ciptaan baru, gereja, ialah Tubuh Kristus; Dia adalah Kepalanya. Melalui hubungan-Nya yang subyektif dengan ciptaan, Kristus adalah kepenuhan Allah yang tidak kelihatan, gambar Allah yang tidak kelihatan. Kepenuhan dalam ayat 19 bukan satu hal, melainkan satu persona yang adalah ekspresi, gambar Allah Tritunggal.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kolose, Buku 1, Berita 10

No comments: