Pembacaan Alkitab: Ef.
3:8; 2 Kor. 4:7
Efesus 3:8 membicarakan kekayaan
Kristus yang tidak terduga, dan Efesus 3:17 membicarakan Kristus berumah di
hati kita. Ini menunjukkan bahwa Kristus yang berumah di dalam kita ialah
Kristus beserta kekayaan-Nya yang tidak terduga. Kekayaan Kristus yang tidak
terduga ialah untuk kenikmatan kita. Dari hari ke hari, bahkan dari waktu ke
waktu kita perlu menikmati kekayaan yang ajaib, indah, tidak terukur, tidak
terbatas, dan almuhit ini.
Kitab 2 Korintus membahas masalah
anugerah, sedang 1 Korintus membahas masalah karunia. Paulus menyimpulkan 2
Korintus dengan perkataan, “Anugerah Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian” (13:13). Karena 2 Korintus
merupakan sebuah kitab anugerah, maka dalam ayat terakhirnya Paulus terlebih
dulu menyebut anugerah. Anugerah lebih dalam, lebih subyektif daripada karunia.
Karunia berada di luar, sedang anugerah berada di dalam. Lagi pula, karunia
berkaitan dengan apa yang kita lakukan, tetapi anugerah berkaitan dengan
kenikmatan yang batiniah.
Sangat berarti bahwa Paulus
mengatakan kita ditransformasi menjadi serupa dengan gambar-Nya ketika kita
memandang kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung dalam 2 Korintus
(2 Kor. 3:18) dan bukan dalam 1 Korintus. Beroleh karunia itu satu perkara,
tetapi ditransformasi itu perkara lain. Walau banyak orang Kristen menaruh
perhatian pada karunia-karunia, yang memperhatikan masalah transformasi
tidaklah banyak.
Transformasi terjadi secara
perlahan-lahan melalui pertumbuhan hayat. Hal ini terjadi demikian lambat
sehingga seolah tidak terjadi apa-apa. Sebagai contoh, bagi seorang ibu,
anaknya yang masih kecil mungkin tampak sama setiap harinya. Padahal, anak itu
berangsur-angsur bertumbuh.
Perbedaan lainnya antara 2
Korintus dengan 1 Korintus adalah: 2 Korintus banyak sekali membicarakan
tentang kesengsaraan, namun untuk memperoleh karunia-karunia rohani tidak perlu
ada kesengsaraan. Keledai Bileam tidak perlu kesengsaraan untuk menerima
kecakapan berbicara dengan bahasa manusia. Sebaliknya, transformasi memerlukan
sejumlah kesengsaraan. Karena itu, 2 Korintus tidak saja membicarakan anugerah
Kristus, juga kesengsaraan Kristus. Dalam 2 Korintus 1:5 Paulus berkata, “kami
mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus.” Anugerah Kristus
dengan kesengsaraan Kristus menghasilkan transformasi. Transformasi bukan
masalah karunia-karunia atau kecakapan, melainkan masalah apa adanya kita dalam
insan batiniah kita.
Aspek-aspek tertentu dari kekayaan
Kristus sangatlah besar. Beberapa di antaranya ialah fakta bahwa Kristus
sebagai Allah, Pencipta, Putra Allah, Penebus, Juruselamat, Bapa, dan Roh
pemberi-hayat. Aspek besar lainnya berkaitan dengan inkarnasi, penyaliban,
kebangkitan, kenaikan, turunnya Roh Kudus, dan penghunian di batin. Selain itu,
ada aspek-aspek Kristus sebagai hayat, kasih, kekuatan, kekudusan, dan
kebenaran. Semua itu adalah hal-hal besar, dan setidak-tidaknya dalam suatu
taraf telah diketahui oleh orang-orang Kristen. Akan tetapi, orang Kristen
mungkin hanya memiliki satu pengetahuan yang doktrinal tentang
kekayaan-kekayaan Kristus ini tanpa mengalaminya. Semoga Tuhan membelaskasihani
kita, agar kita tidak saja mengetahui berbagai aspek kekayaan Kristus, juga
mengalami dan menikmatinya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 83
No comments:
Post a Comment