Hitstat

09 July 2013

Efesus - Minggu 42 Selasa


Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 14:1, 31


Dalam 1 Korintus 14:1 Paulus berkata, “Kejarlah kasih itu dan berusahalah memperoleh karunia-karunia roh, terutama karunia untuk bernubuat (bertutur sabda).” Kebanyakan orang menganggap nubuat di sini hanyalah ramalan peristiwa-peristiwa yang akan datang. Menurut pengertian ini, ada sementara orang meramalkan sesuatu yang akan datang dan membubuhi ramalannya dengan perkataan: “Demikianlah firman Tuhan.” Misalkan pada tahun 1963 ada beberapa orang meramalkan akan ada gempa bumi hebat yang menyebabkan Kota Los Angeles tenggelam ke dasar laut. Tetapi, makna utama dari nubuat (tutur sabda) yang terdapat dalam Alkitab, lebihlebih dalam Perjanjian Baru, bukanlah ramalan.

Dalam Alkitab, nubuat (tutur sabda) mengandung tiga arti: pertama, berarti berbicara bagi seseorang, berbicara atas nama orang lain. Ketika seseorang bernubuat (bertutur sabda) sedemikian, berarti ia tidak berbicara bagi dirinya sendiri, melainkan bagi orang lain. Karena itu, mungkin ada orang yang terpanggil untuk bernubuat (bertutur sabda) bagi Tuhan, yaitu berbicara sebagai wakil Tuhan. Kedua, berarti mengutarakan, mengumumkan. Dalam Alkitab seseorang bukan hanya dapat berbicara bagi Allah, juga dapat mengutarakan sesuatu tentang Allah. Ketiga, berarti meramalkan. Karena itu, ketiga arti dari nubuat ialah berbicara untuk, mengutarakan, dan meramalkan. Akan tetapi, ramalan bukan arti utama dari nubuat.

Jalan untuk menjadi rohani ialah berbicara bagi Tuhan dan mengenai Tuhan. Semakin banyak kita berbicara, kita akan semakin dipenuhi dalam roh. Tetapi, jika kita membungkam terus, kita tidak mungkin dipenuhi di dalam roh. Dalam kehidupan kita sehari-hari kita perlu menjadi orang yang berbicara. Kita dapat berbicara tentang Tuhan sekalipun ketika kita seorang diri. Jika Anda berbicara demikian dari hari ke hari, Anda akan nampak bahwa hal itu akan menghasilkan kerohanian yang sejati di batin Anda dan menyebabkan Anda dipenuhi di dalam roh Anda. Ketika tidak ada orang lain yang boleh kita ajak bicara, kita dapat berbicara kepada anjing atau kucing kita, bahkan kepada benda-benda yang tak bernyawa. Misalkan Anda boleh berbicara kepada sekuntum bunga, “Hai bunga yang kecil, engkau begitu indah, namun keindahannya sia-sia. Keindahan yang sejati ialah Tuhan Yesus Kristus.” Betapa pentingnya kita semua belajar berbicara seperti ini.

Kita khususnya perlu berbicara dalam persidangan gereja. Dalam 1 Korintus 14:23-24 Paulus berkata bahwa jika kita semua bernubuat pada waktu seluruh gereja berhimpun, maka orang yang tidak beriman itu akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua. Dalam ayat 25 dilanjutkan, “segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: ‘Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu’.” Banyak orang beriman menganggap 1 Korintus 14 sebagai satu pasal yang membahas bahasa lidah. Padahal dalam pasal ini masalah bertutur sabdalah yang lebih diperhatikan daripada bahasa lidah. Dalam ayat 3 Paulus mengatakan bahwa bertutur sabda adalah untuk membangun, menasihati, dan menghibur kaum saleh. Lagi pula, orang yang bertutur sabda membangun gereja (ayat 4).


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 4, Berita 84

No comments: