Pembacaan
Alkitab: Yoh. 14:16-20; 1 Ptr. 1:3
Doa
baca: “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus,
yang karena rahmat-Nya yang besar telah membuat kita lahir kembali melalui
kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada hidup yang penuh
pengharapan.” (1 Ptr. 1:3)
Kebangkitan Kristus yang Menyalurkan
Hayat
Kebangkitan Manusia-Penyelamat adalah
transfigurasi-Nya menjadi Roh pemberi-hayat untuk masuk ke dalam orang yang
percaya kepada-Nya (1 Kor. 15:45b; Yoh. 14:16-20). Ketika Kristus bangkit, kita
sebagai kaum beriman turut tercakup bersama dalam kebangkitan-Nya (Ef. 2:6).
Dalam kebangkitan-Nya, Dia menyalurkan hayat ilahi hingga akhirnya kita menjadi
sama dengan Dia dalam hayat dan sifat.
Alkitab mewahyukan bahwa orang-orang dosa itu telah
mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa (Ef. 2:1; 5; Kol. 2:13).
Yohanes 5:25 mengatakan, “Sesungguhnya
Aku berkata kepadamu: Saatnya akan tiba dan sudah tiba bahwa orang-orang mati
akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.”
Ketika kita memberitakan Injil, kita sedang memberitakan kepada orang yang mati
secara rohani namun mereka masih memiliki telinga untuk mendengarkan suara Anak
Allah. Ini adalah belas kasihan dan kedaulatan Allah. Melalui pendengaran akan
Injil, orang yang mati secara rohani mungkin akan berseru kepada Tuhan. Saat
itulah hayat ilahi disalurkan ke dalamnya dan ia menjadi ciptaan baru.
Mengapa seorang perlu untuk dilahirkan kembali?
Ciptaan yang lama tidak memiliki hayat dan sifat ilahi melainkan memiliki sifat
daging dan usang. Akan tetapi, ciptaan baru yang terdiri dari kaum beriman yang
lahir dari Allah (Yoh. 1:13; 3:15; 2 Ptr. 1:4) memiliki hayat dan sifat ilahi.
Karena itu, ciptaan lama perlu menerima penyaluran hayat ilahi untuk dapat
memiliki hayat dan sifat yang terdapat pada ciptaan yang baru. Inilah aspek
subjektif dari kebangkitan Manusia-Penyelamat, yakni untuk menyalurkan hayat
ilahi ke dalam kaum beriman bagi kelahiran kembali mereka supaya mereka menjadi
ciptaan yang baru. Haleluya! Hayat ilahi ini telah disuntikkan ke dalam kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 74
No comments:
Post a Comment