Hitstat

10 October 2019

Lukas - Minggu 35 Kamis


Pembacaan Alkitab: Im. 25:10-12, 19-22; Luk. 15:23
Doa baca: “Ambillah anak lembu yang gemuk itu, sembelihlah dan marilah kita makan dan bersukacita.” (Luk. 15:23)


Memilih untuk Menikmati Anugerah


Lukas 15:23 menunjukkan bahwa kehidupan kristiani seharusnya merupakan kehidupan kenikmatan. Bagian firman dalam pasal 15 menunjukkan sebuah hasil dari kembalinya anak yang hilang ke rumah bapanya: ia dan semua orang yang ada di rumah itu dapat makan, minum, dan bersukacita. Satu Korintus 5:8 menunjukkan bahwa kehidupan kristiani merupakan suatu kehidupan yang berpesta. Pesta dalam bagian ini mengacu kepada hari raya Roti Tidak Beragi sebagai kelanjutan Paskah (Kel. 12:15-20). Hari raya tersebut berlangsung selama tujuh hari, satu periode kehidupan kristiani, sejak kita bertobat hingga hari keterangkatan.

Roti tidak beragi tersebut adalah Kristus sebagai perawatan dan kenikmatan kita. Dialah suplai hayat ketulusan dan kebenaran, benar-benar murni, tanpa campuran, dan penuh dengan realitas. Kita perlu berpesta dengan Kristus sebagai roti yang tidak beragi. Hari raya adalah waktu untuk makan, kenikmatan, kepuasan, dan perhentian. Paulus dalam Efesus 3:8 memberitakan kekayaan Kristus yang tidak terduga. Artinya, hakiki Dia bagi kita, seperti terang, hayat, benar, dan kudus, bagi pengalaman dan kenikmatan kita.

Dua Korintus 12:9 menunjukkan bahwa Paulus mengalami dan menikmati anugerah Kristus. Dalam 2 Korintus 13:13, anugerah Kristus, kasih Allah, persekutuan Roh Kudus adalah bagi kenikmatan kita. Anugerah adalah Tuhan sebagai hayat untuk kita nikmati; kasih Allah adalah Dia sebagai kasih karunia Tuhan; persekutuan Roh Kudus adalah Roh itu sebagai aliran kasih karunia Tuhan beserta kasih Allah bagi partisipasi kita. Tanpa menikmati tiga hal tersebut, kita akan menjadi orang Kristen yang berjerih lelah, khawatir, bermimpi, bahkan menderita. Datang untuk menikmati anugerah Kristus hari ini adalah pilihan kita, apakah kita mau melatih tekad untuk setiap pagi datang pada-Nya?


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 69

No comments: