Pembacaan Alkitab: Luk. 24:26; Rm. 4:25
Doa baca: “Yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran
kita dan dibangkitkan untuk pembenaran kita.” (Rm. 4:25)
Dibenarkan
oleh Karena Kebangkitan Kristus
Kebangkitan Kristus bukan hanya sebuah penegasan Allah
terhadap persona dan pekerjaan Manusia-Penyelamat saja. Kebangkitan Kristus
juga merupakan sebuah pengakuan Allah terhadap Dia dan pekerjaan-Nya. Melalui
kebangkitan, kita bisa mengatakan bahwa Allah mengakui Dia, yang disalibkan
oleh bangsa Yahudi dengan pemimpinnya, sebenarnya datang dari Allah untuk
menggenapkan penebusan Allah. Karena Allah mengakui bahwa Tuhan Yesus
menyerahkan nyawa-Nya menurut perintah Allah, maka Allah pun membangkitkan Dia
juga menurut perintah Allah. Kebangkitan ini adalah suatu pengakuan Allah
terhadap persona dan pekerjaan Manusia-Penyelamat.
Kematian Kristus juga sepenuhnya memuaskan tuntutan
keadilan Allah sehingga kita dapat dibenarkan oleh Allah melalui kematian
Kristus. Fakta ini bisa kita lihat dalam
Roma 4:25. Fakta kematian Kristus sebenarnya bukanlah bagi kita, manusia,
tetapi adalah bagi Allah. Ia mati bukan untuk manusia, tetapi untuk Allah.
Melalui kematian-Nya, tuntutan keadilan Allah bisa dipuaskan, sehingga manusia
yang berdosa bisa diterima oleh Allah. Maka, kebangkitan-Nya adalah sebuah bukti
pembenaran kita oleh Allah.
Sekarang, jika Kristus setelah mati bagi kita dan
dosa-dosa kita tetap berada di dalam kubur, apakah Anda bisa dengan yakin
mengatakan bahwa kematian-Nya diterima oleh Allah? Dari mana Anda bisa percaya
bahwa pekerjaan-Nya telah memuaskan tuntutan keadilan Allah dan memenuhi
keinginan-Nya? Kita tidak bisa mempercayainya. Namun, puji Tuhan! Ia bangkit!
Kebangkitan Kristus adalah seperti sebuah tanda terima, yang kita dapatkan
ketika hutang kita telah lunas dibayar. Allah telah mengampuni dan membenarkan
kita karena Tuhan Yesus telah mati bagi kita. Haleluya! Kita yang dahulu
seharusnya mati karena dosa-dosa kita, kini telah bebas dari hutang dosa kita.
Marilah kita mengabarkan kabar gembira ini!
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 70
No comments:
Post a Comment