Pembacaan
Alkitab: 1 Kor. 15:45b; Yoh. 8:29
Doa
baca:
“Ia, yang telah mengutus Aku, menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri,
sebab Aku senantiasa melakukan apa yang berkenan kepada-Nya.” (Yoh. 8:29)
Allah Tritunggal
Kebangkitan
Manusia-Penyelamat memiliki dua aspek, objektif dan subjektif. Secara
subjektif, kebangkitan Kristus adalah transfigurasi-Nya menjadi Roh
pemberi-hayat untuk masuk ke dalam orang yang percaya kepada-Nya (1 Kor.
15:45b; Yoh. 14:16-20). Kebangkitan Kristus sebagai transfigurasi-Nya ini
melibatkan Tritinas Ilahi. Karenanya, hal ini sulit dijelaskan.
Hari ini, ada pengajaran
yang salah mengenai Allah Tritunggal, yang memberi kesan bahwa Bapa, Putra, dan
Roh – tiga dari ke-Allahan ilahi ini – terpisah. Menurut pemahaman ini, ketika
Putra datang ke bumi, Bapa ada di atas takhta di surga. Ketika Roh itu datang
pada hari Pentakosta, Putra tetap ada bersama Bapa di atas takhta. Pengajaran
semacam ini memberikan kesan yang sangat salah mengenai Allah Tritunggal.
Perjanjian Baru mewahyukan
bahwa ketika Putra datang, Dia datang bersama Bapa. Yohanes 8:29 mengatakan
bahwa ketika Putra ada di bumi, Dia tidak sendirian karena Bapa selalu beserta
dengan-Nya (Yoh 8:29). Tuhan Yesus bahkan memberi tahu murid-murid-Nya bahwa
Dia ada di dalam Bapa dan bahwa Bapa ada di dalam Dia, “Percayalah kepada-Ku
bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku” (Yoh. 14:11a). Putra ada di
dalam Bapa dan Bapa ada di dalam Putra merupakan hal saling huni.
Melalui Injil Yohanes, kita
nampak bahwa Putra bukan hanya dari Bapa, melainkan juga bersama Bapa. Karena
Putra diutus dari dan bersama Bapa, maka Bapa datang ketika Putra datang.
Selain itu, ketika Putra datang ke bumi, Bapa bukan hanya bersama dengan-Nya,
tetapi juga ada di dalam Dia, sebagaimana Putra ada di dalam Bapa. Puji Tuhan
atas Allah Tritunggal, yang adalah kebenaran pokok yang perlu kita pahami dalam
Kitab Suci.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 72
No comments:
Post a Comment