Hitstat

21 October 2019

Lukas - Minggu 37 Senin


Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 15:45b; Yoh. 8:29
Doa baca: “Ia, yang telah mengutus Aku, menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa melakukan apa yang berkenan kepada-Nya.” (Yoh. 8:29)


Allah Tritunggal


Kebangkitan Manusia-Penyelamat memiliki dua aspek, objektif dan subjektif. Secara subjektif, kebangkitan Kristus adalah transfigurasi-Nya menjadi Roh pemberi-hayat untuk masuk ke dalam orang yang percaya kepada-Nya (1 Kor. 15:45b; Yoh. 14:16-20). Kebangkitan Kristus sebagai transfigurasi-Nya ini melibatkan Tritinas Ilahi. Karenanya, hal ini sulit dijelaskan.

Hari ini, ada pengajaran yang salah mengenai Allah Tritunggal, yang memberi kesan bahwa Bapa, Putra, dan Roh – tiga dari ke-Allahan ilahi ini – terpisah. Menurut pemahaman ini, ketika Putra datang ke bumi, Bapa ada di atas takhta di surga. Ketika Roh itu datang pada hari Pentakosta, Putra tetap ada bersama Bapa di atas takhta. Pengajaran semacam ini memberikan kesan yang sangat salah mengenai Allah Tritunggal.

Perjanjian Baru mewahyukan bahwa ketika Putra datang, Dia datang bersama Bapa. Yohanes 8:29 mengatakan bahwa ketika Putra ada di bumi, Dia tidak sendirian karena Bapa selalu beserta dengan-Nya (Yoh 8:29). Tuhan Yesus bahkan memberi tahu murid-murid-Nya bahwa Dia ada di dalam Bapa dan bahwa Bapa ada di dalam Dia, “Percayalah kepada-Ku bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku” (Yoh. 14:11a). Putra ada di dalam Bapa dan Bapa ada di dalam Putra merupakan hal saling huni.

Melalui Injil Yohanes, kita nampak bahwa Putra bukan hanya dari Bapa, melainkan juga bersama Bapa. Karena Putra diutus dari dan bersama Bapa, maka Bapa datang ketika Putra datang. Selain itu, ketika Putra datang ke bumi, Bapa bukan hanya bersama dengan-Nya, tetapi juga ada di dalam Dia, sebagaimana Putra ada di dalam Bapa. Puji Tuhan atas Allah Tritunggal, yang adalah kebenaran pokok yang perlu kita pahami dalam Kitab Suci.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 72

No comments: