Pembacaan Alkitab:
Mrk. 1:14-45
Doa baca: “Mereka
semua takjub, sehingga mereka memperbincangkannya, katanya, ‘Apa ini? Suatu ajaran
baru disertai dengan kuasa! Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka
taat kepada-Nya!’” ( Mrk. 1:27)
Markus 1:27 bukan membicarakan kekuatan,
tetapi kekuasaan yang mengusir setan. Untuk pelayanan-Nya, Hamba-Penyelamat mempunyai
kekuasaan ilahi bukan hanya untuk mengajar orang-orang (ayat 22), tetapi juga untuk
mengusir setan-setan.
Roh najis bukan malaikat yang
jatuh, melainkan setan, roh makhluk hidup yang tidak bertubuh, yang hidup dalam
zaman sebelum Adam dan yang dihukum Allah ketika mereka ikut serta dalam pemberontakan
Iblis. Malaikat-malaikat yang jatuh itu bekerja bersama Iblis di udara, dan
roh-roh najis ini, setan-setan, bergerak bersama Iblis di bumi. Hal ketiga yang
dilakukan oleh Hamba-Penyelamat yang datang untuk menghancurkan pekerjaan Iblis
sebagai bagian dari pelayanan-Nya kepada Allah adalah mengusir setan-setan itu dari
orang-orang yang dirasuknya agar mereka dapat dilepaskan dari kekangan Iblis,
yakni keluar dari kuasa kegelapan Iblis, masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Pemberitaan Injil bukan hanya
harus memiliki pengajaran yang benar, tetapi juga mengusir setan, mengusir
hal-hal yang digunakan setan untuk merasuki orang-orang. Untuk melakukan hal
ini, kita harus belajar berdoa untuk menerima kekuatan, bahkan kekuasaan ini,
pemberitaan dan pengajaran ini akan disertai kekuatan untuk mengusir unsur musuh.
Setan, si ular licik, sangat
cerdik, dan ia tahu bagaimana merasuki orang-orang secara modern. Tetapi di
negara modern, berkebudayaan, ia akan menggunakan cara modern dan berkebudayaan
untuk merasuki orang. Kekuatan dan kekuasaan hanya dapat dilaksanakan di dalam
nama Yesus. Karena itu, kita perlu menyeru nama Tuhan dan menerapkan kekuasaan
ilahi di dalam dan melalui nama-Nya. Jika kita melakukan hal ini, pemberitaan
dan pengajaran kita mengandung kekuatan dan kekuasaan untuk mengusir unsur
musuh yang merasuki orang-orang.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 6
No comments:
Post a Comment