Hitstat

06 July 2018

Markus - Minggu 4 Jumat


Pembacaan Alkitab: Mrk. 2:1-12
Doa baca: “Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka, ‘Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?’” (Mrk. 2:8)


Menurut Markus 2:6-7 ketika ahli–ahli Taurat mengira bahwa mereka menyembah Allah dan bergairah bagi-Nya, tanpa mengetahui bahwa Allah nenek moyang mereka Abraham, Ishak, dan Yakub pada saat itu berada di hadapan mereka dalam rupa seorang Hamba untuk melayani mereka.

Ahli-ahli Taurat yang penuh alasan dan yang menganggap diri mereka sendiri “alkitabiah” dan “teologis”, menganggap Hamba-Penyelamat hanyalah seorang manusia, bahkan seorang Nazaret yang hina (Yoh. 1:45-56). Ahli-ahli Taurat itu, yang menganggap bahwa mereka mengerti Alkitab, mengira bahwa hanya Allah yang berkuasa mengampuni dosa-dosa, dan bahwa Yesus, yang dalam pandangan mereka hanya seorang manusia, menghujat Allah ketika Ia mengatakan “dosa-dosamu telah diampuni." Ini adalah penolakan pertama oleh para pemimpin agama Yahudi.

Mengenai hal ini, ayat 8 mengatakan, “Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya (roh-Nya Tl.) bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka, ‘Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?’” Kata “mengetahui” di sini, menurut bahasa Yunaninya berarti mengetahui sepenuhnya. Hamba-Penyelamat mengetahui iman orang-orang yang mencari-Nya, dosa-dosa orang yang sakit (ayat 5), dan pikiran hati para ahli Taurat. Ini menunjukkan bahwa Ia Mahatahu. Kemahatahuan-Nya ini menyatakan atribut ilahi-Nya, mengungkapkan keilahian-Nya bahwa Dia adalah Allah yang mahatahu.

Ahli-ahli Taurat itu tentu sangat terkejut dengan kata-kata Tuhan. Mereka mungkin berkata kepada diri sendiri, “Kami tidak mengatakan apa-apa. Bagaimana Ia tahu apa yang kami pikirkan dalam hati?” Tuhan mengetahui apa yang mereka pikirkan karena Ia bukan hanya orang Nazaret — Ia juga Allah yang Mahatahu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 7

No comments: