Hitstat

28 July 2018

Markus - Minggu 7 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Mrk. 4:1-34; Rm. 14:17
Doa baca: “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus.” (Rm. 14:17)


Roma 14:17 membicarakan tentang hubungan Kerajaan Allah dengan hidup gereja. “Sebab Kerajaan Allah bu­kanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus.” Ayat ini adalah bukti kuat bahwa dalam zaman gereja, gereja adalah Kerajaan Allah, karena konteks di sini membahas hidup gereja (church life) dalam zaman ini.

Dalam pasal ini Paulus menulis tentang menerima orang-orang yang lemah. Kita tidak boleh menolak orang-orang yang lemah mengenai perkara makan, karena Kerajaan Allah bukanlah perkara makanan dan minuman namun, perkara kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita dalam Roh Kudus. Menurut ayat ini, hidup gereja hari ini adalah kerajaan. Mempraktikkan hidup ge­reja adalah mempraktikkan kerajaan. Karena itu, hidup gereja dalam pemulihan Tuhan adalah mempraktikkan Kerajaan Allah.

Jalan satu-satunya untuk masuk ke dalam kerajaan apa pun adalah dilahirkan ke dalam kerajaan itu. Misalnya, seekor binatang memasuki kerajaan binatang melalui dilahirkan ke dalam kerajaan ini. Bila seekor binatang mau masuk ke dalam kerajaan manusia, ia perlu dilahirkan dengan hayat manusia. Dengan cara yang sama, untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, kita harus dilahirkan kembali dari Allah.

Karena kita telah dilahirkan dari Allah dan telah menerima hayat Allah, maka kita berada di dalam Kerajaan Allah. Terpujilah Tuhan, karena kita telah dilahirkan kembali dan kita sekarang di dalam kerajaan ilahi! Karena kita telah dilahirkan kembali, maka kita berada di dalam Kerajaan Allah. Menurut Roma 14, dengan mempraktikkan hidup gereja, berarti kita sedang mempraktikkan kehidupan kerajaan. Berada di dalam hidup gereja berarti berada di dalam kerajaan, karena gereja hari ini adalah kerajaan, dan kerajaan adalah realitas hidup gereja.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 13

No comments: