Pembacaan
Alkitab: Mrk. 3:22-35
Doa
baca: “Siapa saja yang melakukan kehendak Allah, dialah
saudara-Ku laki-laki, saudara-Ku perempuan dan ibu-Ku.” (Mrk. 3:35)
Perkataan Tuhan dalam ayat 33-35 menunjukkan
penolakan-Nya terhadap keprihatinan alamiah kaum keluarga-Nya. Untuk
menggagalkan rencana si jahat dan menggenapkan pelayanan Injil-Nya, Ia tidak
mau tinggal dalam hubungan hayat alamiah. Ini menyatakan kemutlakan-Nya bagi
Allah dalam keinsanian-Nya.
Di sini kita juga nampak hubungan Tuhan dengan para
pengikut-Nya bukanlah di dalam daging, tetapi di dalam roh. Siapa yang
melakukan kehendak Bapa-Nya, adalah saudara yang bisa membantu-Nya, saudari
yang bisa bersimpati kepada-Nya, dan ibu yang bisa dengan lembut mengasihi-Nya.
Melalui pelayanan Injil Hamba-Penyelamat, orang-orang
dosa yang percaya menjadi kaum kerabat rohani-Nya, menjadi saudara-saudara-Nya
(Rm. 8:29; Ibr. 2:11) di rumah Allah (Ibr. 3:5) dan menjadi anggota-anggota-Nya
bagi pembangunan Tubuh-Nya yang misteri (Ef. 5:30; 1 Kor. 12:12) untuk
melakukan kehendak Allah.
Dalam 3:31-35 kita nampak bahwa Hamba-Penyelamat tidak
menetap dalam hubungan hayat alamiah. Sebaliknya, hubungan-Nya dengan para
pengikut-Nya adalah hubungan hayat rohani. Dari tindakan penunjang di sini kita
nampak agar kuat dalam ministri Allah, kita perlu menyangkal hubungan-hubungan
alamiah.
Dalam kelima tindakan penunjang bagi pelayanan Injil
Hamba-Penyelamat ini kita nampak bahwa tidak ada tempat bagi konsepsi alamiah,
pemahaman alamiah, atau hubungan alamiah. Kita tidak boleh bertumpu pada
konsepsi atau hubungan alamiah. Untuk mengikuti Tuhan dalam perkara-perkara
ini, segalanya harus rohani, ilahi, kudus, dan menurut Allah, demikian barulah
kita memiliki pijakan dan keberanian dalam melaksanakan pekerjaan Allah. Semua
peristiwa yang tercatat dalam Injil Markus terjadi di bawah kedaulatan Tuhan.
Jika kita nampak isi, cara, dan tindakan-tindakan tersebut, kita akan tahu
apakah pelayanan Injil itu, dan tahu bagaimana memiliki tumpuan, posisi, untuk
melakukan pekerjaan Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 1, Berita 12
No comments:
Post a Comment