Pembacaan Alkitab: Mrk. 2:10-17
Doa baca: “’Tetapi supaya kamu tahu
bahwa Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa di bumi ini’ -berkatalah Ia kepada
orang lumpuh itu” (Mrk. 2:10)
Kita nampak cara terbaik
untuk melaksanakan pelayanan Injil, yaitu membantu orang agar dosadosa mereka
diampuni sehingga mereka bisa masuk ke dalam kenikmatan bersama Allah. Makan
dengan Tuhan Yesus adalah menikmati Allah bersama Dia. Semua orang dosa telah
kehilangan Allah dan juga telah kehilangan kenikmatan akan Allah. Orangorang
dosa telah dirampas, jauh dari Allah dan dari kenikmatan akan Allah, menjadi
hamba-hamba Iblis.
Semua orang dosa adalah
hamba-hamba di bawah kuasa Iblis. Karena mereka adalah hamba, mereka tidak
memiliki kenikmatan dan damai sejahtera.
Banyak orang dapat bersaksi
bahwa ketika kita mengingat pengalaman keselamatan kita, kita masih dapat
merasakan sukacita yang kita alami. Setelah kita beroleh selamat dan mengetahui
dosa-dosa kita telah diampuni ada sukacita di dalam kita.
Kasus penyakit selanjutnya
dalam Injil Markus adalah kasus orang lumpuh (2:1-12). Orang lumpuh ini
menunjukkan bahwa manusia dilumpuhkan oleh dosa. Peristiwa-peristiwa di mana Yesus
menyembuhkan orang sakit mengungkapkan bahwa Hamba-Penyelamat melayani
orang-orang yang demam, orang-orang yang lumpuh, dan para penderita kusta.
Tuhan melayani kita dengan kuasa pengampunan-Nya dan kekuatan pentahiran-Nya.
Dia mengampuni dosa-dosa kita, mentahirkan kita, dan membawa kita kembali
kepada Allah. Ia memulihkan persekutuan kita dengan Allah dan manusia.
Sukacita keselamatan,
kenikmatan akan Allah ini adalah bukti kuat bahwa kita telah dibawa kembali
kepada Allah. Sukacita keselamatan ini mempersaksikan bahwa kita tidak lagi
jauh dari Allah, tetapi telah dibawa kembali kepada Allah
Karena Dia, dosa-dosa kita
sirna, dan kita memiliki Allah sebagai segala sesuatu bagi kita. Sekarang kita
menikmati Allah sebagai hayat kita, terang kita, segala sesuatu kita. Kita
berpesta dengan Tuhan. Inilah Injil, dan ini juga cara melaksanakan pelayanan
Injil.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 1, Berita 8
No comments:
Post a Comment