Pembacaan
Alkitab: Mat. 14:25-32
Doa
baca: “Lalu mereka naik ke perahu dan
anginpun reda.” (Mat. 14:32)
Ayat
28 mengatakan, “Lalu Petrus berkata
kepada-Nya, 'Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan
di atas air.'” Ketika Tuhan berkata, “Datanglah!” Petrus turun dari perahu,
“berjalan di atas air mendapatkan Yesus”
(ayat 29). Saya tidak percaya bahwa di tengah-tengah kita ada orang yang
demikian berani seperti Petrus. Adalah mukjizat bahwa Petrus dapat berjalan di
atas air. Ia berjalan di atas gelombang oleh iman. Iman adalah kita bertindak
menurut firman Tuhan.
Beriman
bukan berarti kita mampu melakukan suatu perkara, bukan pula berarti kita
berketetapan untuk menuju ke suatu arah. Iman berarti walaupun kita mungkin
sangat lemah, kita berani melakukannya menurut firman Tuhan. Tuhan berkata
kepada Petrus, “Datanglah”, dan
Petrus memegang firman itu, bertindak, dan berjalan di atas air. Janganlah
menyelidiki apakah Anda beriman atau tidak. Janganlah bertanya kepada diri
Anda, “Apakah aku kuat dalam iman? Apakah imanku cukup?” Jika Anda bertanya
kepada diri Anda sedemikian, Anda akan segera tenggelam di bawah gelombang.
Ayat
30 mengatakan tentang Petrus: “Tetapi
ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak,
'Tuhan, tolonglah aku!'” Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air
demi iman kepada perkataan Tuhan (ayat 29). Namun, ketika dirasanya angin yang
kencang, imannya lenyap. Dia seharusnya berjalan demi iman kepada perkataan
Tuhan, bukan dengan memandang lingkungan (yaitu penglihatan). Dalam mengikuti
Tuhan kita seharusnya berjalan demi iman, bukan demi penglihatan (2 Kor.
5:7).
Ketika
Petrus berseru minta tolong, “Segera
Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata, 'Hai orang yang kurang
percaya, mengapa engkau bimbang?'” (ayat 31). Karena Tuhan berkata, “Petrus, datanglah” (ayat 29), Petrus
seharusnya berdiri di atas perkataan itu dan tidak seharusnya bimbang. Karena
itu, Tuhan menegurnya. Iman berasal dari perkataan Tuhan dan bertumpu pada
perkataan Tuhan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Matius, Buku 3, Berita 44
No comments:
Post a Comment